Gibran kampanye sambangi Sritex disambut teriakan Mas Samsul oleh buruh

Elshinta.com - Calon Wakil Presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menggelar kampanye di pabrik garmen PT. Sritex, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (23/1). Gibran disambut ribuan pekerja sejak kedatangannya diakses jalan menuju pabrik hingga masuk ke area perusahaan garmen terbesar di Asia Tenggara tersebut.

Dalam sambutanya, Gibran Rakabuming Raka kembali menyinggung materi debat cawapres beberapa waktu lalu, yakni istilah hilirisasi yang seolah dipandang sepele oleh cawapres lawan. Padahal, program tersebut penting untuk pertumbuhan ekonomi dalam negeri. "Berkali-kali program hilirisasi saya ungkap ke debat banyak yang menertawakan," kata dia.

Pemerintah tidak boleh mengirim atau menjual barang ke luar negeri tidak boleh dalam bentuk bahan mentah. Menurut Gibran, barang mentah yang dikirm ke luar negeri akan diolah menjadi barang siap pakai ke Indonesia. Dan jatuhnya, nilai ekonomis barang tersebut akan lebih tinggi. Sudah saatnya Indonesia mengolah sendiri bahan mentah sumber daya alam. Hasilnya bisa dinikmati generasi mendatang sebagai bonus demografi.

Kedepan, kesempatan Indonesia meningkatkan produktivitas ekonomi nasional dan ditunjang dengan regulasi yang memihak pada produktivitas tarsebut. Terutama penataan regulasi untuk sektor industri dalam negeri. "Jangan ada tumpang tindih peraturan, semua kebijakan harus diharmonisasi," tambahnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Deni Suryanti, Selasa (23/1).

Kampanye Gibran Rakabuming Raka ke Sukoharjo didampingi istrinya Selvi Ananda. Namun Gibran enggan diwawancara setelah menyampaikan paparan dalam sambutan. Kedatangan Gibran ini sekaligus dalam upaya menyerap gagasan dan kesulitan dari pelaku usaha padat karya, dimana Sritex memiliki ribuan buruh. Dia menjanjikan peraturan yang simpel dan tidak tumpang tindih antar peraturan mulai dari peraturan presiden, peraturan meneteri hingga peraturan daerah (perda).

Hal unik dalam kampanye cawapres nomor urut 2 ke Sukoharjo hari ini, ada sejumlah buruh yang meyambut dan meneriakinya Mas Samsul. Seperti diketahui, sebutan Samsul merupaan singkatan dari Asam Sulfat. Sebutan itu disematkan pada Gibran saat dirinya salah sebut Asam Folat menjadi Asam Sulfat. Gibran sendiri hanya diam merespon teriakan tersebut.