Harga beras tinggi, pedagang sebut pasokan gabah berkurang dan mahal 

Elshinta.com - Harga beras medium di Kabupaten Majalengka Jawa Barat masih tinggi yakni menyentuh angka 16ribu hingga 17ribu rupiah/kg untuk harga eceran. Sementara jenis beras premium diangka 18ribu rupiah/kg.

Masih tingginya harga beras di Majalengka menurut pedagang karena pasokan gabah mulai berkurang, hal itu seperti dikatakan Duki, salah satu pedagang beras eceran di pasar Sindangkasih Cigasong Majalengka.

"Ada kenaikan harga. Yaitu Beras Ciherang64 Rp16 ribu, ada juga Rp14 ribu, dan Rp13 ribu tergantung kualitasnya. Dan yang naik ada 2 jenis yaitu beras kw 1 dan kw 2, tertinggi yang Rp16 ribu, untuk premium Rp18 ribu," papar Duki.

Ia menyebut, sudah 2 Minggu kenaikan harga beras di Majalengka ini dan belum ada tanda-tanda akan turun, sementara sebelumnya untuk beras medium kw1 dan kw2 hanya Rp12 ribu hingga Rp13 ribu saja.

Imbasnya kata dia, konsumen yang merupakan para pelanggan beras yang biasa berbelanja di toko milik Duki mengeluh disusul penjualan beras menurun.

"Konsumen sudah pasti mengeluh, juga penurunan pembeli, termasuk penurunan jumlah yang dibeli," ungkap Duki.

"Kenapa harga beras masih tinggi karena pasokan gabah berkurang, harga gabah juga mahal, panen raya masih lama atau paceklik,' imbuhnya.

Sementara pantauan Kontributor Elshinta, Enok Carsinah, Selasa (6/2), harga beras medium kw 1 di sejumlah toko atau warung yang berlokasi di permukiman warga sudah menyentuh angka Rp17 ribu/kg, yang sebelumnya masih diharga Rp13 ribu hingga Rp14 ribu per kg.

"Harga beras di toko saya untuk beras biasa yang medium sekarang naik Rp17 ribu/kg," ungkap Lilis pemilik toko kelontongan yang berada di Desa Karyamukti, Kecamatan Panyingkiran membenarkan.