Pengedar sabu di Semarang manfaatkan area SPBU untuk transaksi
Satuan Narkoba Polrestabes Semarang berhasil mengungkap bisnis sabu yang beredar di Semarang dan Banjarnegara. Kepala Satuan Narkoba Kompol Hangkie Fuariputra menjelaskan cara pengedaran sabu itu adalah memanfaatkan area SPBU penjualan bahan bakar itu untuk ajang transaksi agar tidak dicurigai.
Sumber foto: Joko Hendrianto/elshinta.com.Elshinta.com - Satuan Narkoba Polrestabes Semarang berhasil mengungkap bisnis sabu yang beredar di Semarang dan Banjarnegara. Kepala Satuan Narkoba Kompol Hangkie Fuariputra menjelaskan cara pengedaran sabu itu adalah memanfaatkan area SPBU penjualan bahan bakar itu untuk ajang transaksi agar tidak dicurigai.
"Kami menangkap tersangka DS. Dari jok motornya kami menemukan paket sabu seberat 120 gram saat berada di SPBU Sumurboto, Banyumanik, Semarang pada 19 Januari silam," kata Hangkie di Semarang, Jumat (9/2/2024).
Polisi pun mengembangkan temuan itu. Ternyata DS masih menyimpan sabu seberat 421 gram di kostnya di Banjarnegara.
DS (29 tahun) mengaku memperoleh barang haram tersebut dari Sumatera pada bulan Januari 2023. Sabu yang ditemukan polisi ini merupakan paket yang ketiga. Secara keseluruhan ia telah menerima paket seberat tiga kilogram.
"Saya hanya menjadi kurir. Setiap berhasil menjual saya mendapatkan upah. Sistem penjualan selalu COD," kata DS seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Joko Hendrianto, Senin (12/2).
Kompol Hangkie menjelaskan selama periode Januari satuannya berhasil menyita barang bukti sabu dengan berat 577,32 gr, psikotropika sebanyak 136 butir, dan obat keras 22.841 butir.
Sebagai pengedar sabu, DS akan mendapat ancaman hukuman paling singkat 15 tahun dan maksimal 20 tahun dengan pasal yang dikenakan yaitu pasal 114 ayat 2 subsider pasal 112 ayat 2 undang No 35 tahun 2009 tentang narkotika.
