Jelang Pemilu 2024, PJ Gubernur Velix Wanggai beri 4 pesan untuk OAP 

Elshinta.com - Penjabat Gubernur Papua Pegunungan, Velix Vernando Wanggai mengatakan, Pemilu 2024 merupakan arena kompetisi menyampaikan gagasan, ide dan program kedepan khususnya untuk Papua Pegunungan.

"Karena sesungguhnya, setelah Pemilu (beyond election), para wakil Orang Asli Papua (OAP) di legislatif akan berperan merumuskan kebijakan percepatan pembangunan Papua Pegunungan yang lebih baik di masa depan," ujar Velix Vernando Wanggai dalam rilis yang diterima Redaksi Elshinta.com, Senin (12/2).

Menurut mantan staf khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini, Pemilihan Umum adalah momentum terpenting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara untuk menentukan arah perjalanan pemerintahan dan pembangunan nasional dan daerah, termasuk di Provinsi Papua Pegunungan.

"Sebagai Provinsi baru di Tanah Papua, semangat otonomi khusus Papua adalah memberi perlindungan, pemberdayaan dan percepatan (dalam konteks afirmasi/keberpihakan) bagi Orang Asli Papua (OAP)," ujar Velix Wanggai.

Mantan Direktur Daerah Tertinggal, Transmigrasi, dan Perdesaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) ini menambahkan, dalam memasuki hari-hari menjelang pemilu yang akan diselenggarakan tanggal 14 Februari 2024, Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan menyampaikan pesan, ajakan, dan harapan kepada semua pihak, termasuk seluruh masyarakat di Provinsi Papua Pegunungan sebagai berikut :

"Pertama, sebagai provinsi baru, Pemilu 2024 adalah momentum strategis yang pertama kali dalam sejarah kepolitikan di Provinsi Papua Pegunungan," tuturnya.

Oleh sebab itu, Ia berharap semua penduduk Papua Pegunungan yang telah memiliki hak pilih pada Pemilu 2024 diminta ikut berpartisipasi melaksanakan pesta demokrasi ini dengan aman, lancar, bebas dan damai. Iklim yang damai juga menjadi prasyarat bagi percepatan pembangunan Papua Pegunungan.

"Kedua, menjadikan Pemilu 2024 sebagai momentum politik sukacita, penuh suasana kekeluargaan dan kebersamaan di tengah keberbedaan dan keragaman pilihan politik," ucap.

Ketiga, menurut Velix Wanggai, adalah sebagai bagian dari identitas dan jatidiri orang asli Papua Pegunungan, Pemilu 2024 adalah ruang kesempatan utama bagi wakil Orang Asli Papua Pegunungan di arena pengambilan kebijakan di legislatif baik di tingkat nasional, provinsi dan maupun kabupaten.

"Karena itu, keterwakilan OAP di lembaga legislatif merupakan langkah rekognisi dan eksistensi peran OAP dalam politik ke-Indonesiaan," lanjutnya.

Ditambahkan, Keempat, dalam konteks kekhususan Papua, kiranya semua pihak dapat memahami bahwa Pemilu 2024 di Provinsi Papua Pegunungan dilaksanakan dalam dua pola, yaitu pemungutan suara secara lamgsung one man one vote dan pemungutan suara noken.

"Guna mendudukkan wakil-wakil OAP di kursi legislatif yang memiliki kompetensi, berkualitas, dan benar-benar menyuarakan kepentingan Papua Pegunungan," tandasnya.