KPPS terdekat dengan Mapolres dan rumah sakit layani pemilih DPTb

Elshinta.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah memerintahkan kelompok panitia pemungutan suara (KPPS) mendatangi pemilih dalam kondisi khusus. Yakni pemilih yang masuk daftar pemilih tetap tambahan (DPTb) karena sakit, petugas medis dan pelaku tindak kriminal yang dipenjara. KPPS harus berkelilig melayani pemungutan suara tersebut di rumah sakit dan tahanan polres setempat.

Ketua KPU Kabupaten Sukoharjo, Syakbani Eko Raharjo mengatakan, tugas berkeliling mendatangi pemilih pada KPPS di tempat pemungutan suara (TPS) terdekat dengan lokasi rumah sakit dan mapolres. Sebab DPTb didistribusikan ke TPS menyesesuaikan dengan kuota pemilih, dengan asumsi satu TPS melayani sekitar 280 pemilih.

Tugas berkeliling ini, janjut dia, dilaksankan terakhir setelah pemungutan suara di TPS selesai, maka petugas akan berkeliling membawa kotak dan perlengkapan lain menyisir lokasi antara pukul 12.00 - 13.00 WIB. "Artinya tepat satu jam sebelum pemungutan suara ditutup," katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Deni Suryanti, Kamis (15/2).

Syakbani menyampaikan, untuk DPTb tahanan sudah ada konformasi dari kepolisian sebanyak 10 orang. Sedangkan jumlah DPTb rumah sakit belum terkonfirmasi. Namun, dari data ada 10 rumah sakit di Sukoharjo yang tersebar di tiga kecamatan yakni Kecamatan Kartasura lima rumah sakit, Grogol dua rumah sakit dan Kecamatan Sukoharjo sebanyak tiga rumah sakit."Kota suara keliling ini memang menyasar pemilih yang pindah memilih karena sakit, tugas ataupun dipenjara," ujarnya.

Sementara, Kasat Tahti Polres Sukoharjo Iptu Totok menyatakan, ada 12 orang warga berstatus tahanan di Mapolres. Sebanyak 10 orang masuk DPTb dan sudah diakomodir oleh TPS terdekat, satu orang masuk DPT luar daerah dan satu tahanan lain belum terdata DPT. Sehingga hanya 10 orang yang akan memberikan suaranya dalam Pemilu, 14 Februari. Polres akan menfasilitasi KPPS untuk melayani tahanan menyalurkan hak pilihnya.