26 Februari 2022: Puluhan rumah warga di Desa Soko Bojonegoro diterjang banjir bandang
Akibat hujan deras yang terjadi di wilayah Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, pada Sabtu 26 Februari 2022 siang hingga sore, mengakibatkan Sungai Soko yang melintas di Desa Soko, Kecamatan Temayang meluap. Akibatnya, puluhan rumah dan pesawahan warga diterjang banjir bandang tersebut.
.jpg)
Elshinta.com - Akibat hujan deras yang terjadi di wilayah Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, pada Sabtu 26 Februari 2022 siang hingga sore, mengakibatkan Sungai Soko yang melintas di Desa Soko, Kecamatan Temayang meluap. Akibatnya, puluhan rumah dan pesawahan warga diterjang banjir bandang tersebut.
Setidaknya 38 rumah warga di Dusun Sekonang dan Dusun Glingsem, tergenang luapan air dengan ketinggian 20 hingga 40 sentimeter. Selain itu, puluhan hektare sawah yang ada tanaman padi dan jagung juga tergenang luapan banjir.
Tidak dilaporkan adanya korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian tersebut, sementara kerugian material masih dalam pendataan petugas, yang ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Dan pada pukul 20.00 WIB, banjir sudah surut.
Kepala Desa Soko, Kecamatan Temayang, M Johan Hariyoko, dikonfirmasi awak media melalui sambungan telepon selulernya membenarkan kejadian banjir bandang tersebut.
Menurutnya, kronologi kejadian tersebut bermula pada Sabtu (26/02/2022) siang hingga sore di wilayah Kecamatan Temayang dan sekitarnya terjadi hujan deras, yang mengakibatkan Sungai Soko yang mellintas di desa setempat meluap.
"Hujan sangat deras sehingga debit air sungai tinggi dan menggenangi rumah warga," kata Johan Hariyoko.
Menurutnya, luapan air mulai menggenangi pekarangan dan rumah warga di dua dusun, yaitu Dusun Sekonang dan Glingsem, mulai pukul 15.30 WIB, dengan ketinggian bervariasi, rata-rata rata 40 sentimeter.
"Banjir mulai mulai terjadi sekitar pukul 15.30 WIB," kata Johan Hariyoko.
Kades menambahkan bahwa data sementara jumlah rumah warga yang terdampak banjir tersebut sebanyak 38 rumah. Selain itu setidaknya 20 hektare sawah petani di desa setempat yang ada tanaman padi dan jagung, juga tergenang luapan banjir.
"Tadi pada waktu banjir ya tanaman padi dan jagung sekitar 20 hektare tergenang air, sekarang ini sudah surut, tetapi untuk akses jalan masih terisolasi," kata Johan Hariyoko.