Top
Begin typing your search above and press return to search.

Dorong pengembangan kedokteran presisi, FK-KMK UGM gelar Annual Scientific Meeting  

Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, Dan Keperawatan (FK-KMK) UGM menyelenggarakan Annual Scientific Meeting (ASM) tahun 2024 yang bertajuk 'Precision Healthcare: Past, Present, Future,', Kegiatan pertemuan ilmiah ini, bertujuan untuk mengajak semua pelaku dalam industri kesehatan untuk secara aktif terlibat dalam mengembangkan kedokteran presisi di tanah air.

Dorong pengembangan kedokteran presisi, FK-KMK UGM gelar Annual Scientific Meeting  
X
Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.

Elshinta.com - Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, Dan Keperawatan (FK-KMK) UGM menyelenggarakan Annual Scientific Meeting (ASM) tahun 2024 yang bertajuk 'Precision Healthcare: Past, Present, Future,', Kegiatan pertemuan ilmiah ini, bertujuan untuk mengajak semua pelaku dalam industri kesehatan untuk secara aktif terlibat dalam mengembangkan kedokteran presisi di tanah air.

Kegiatan ASM 2024 diadakan pada Sabtu, 2 Maret 2024, dengan format hybrid yang memadukan antara tatap muka langsung di Auditorium FK-KMK UGM. Acara ini diinisiasi oleh Keluarga Alumni Gadjah Mada Kedokteran dalam rangka perayaan Dies Natalis ke-78 FK-KMK UGM, HUT ke-12 RSA UGM, HUT ke 42 RSUP Dr. Sardjito, dan HUT ke-96 RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro.

"Pengembangan kedokteran presisi harus didukung bidang bioinformatika, biobank, dan registry, yang saat ini telah berkembang pesat di Indonesia. Sebab setiap langkah dalam pengembangan kedokteran presisi ini diupayakan untuk mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kesehatan masyarakat secara menyeluruh," ujar peneliti pengobatan genomik sekaligus sebagai ketua Annual Scientific Meeting dalam rangka Dies FKKMK UGM ke 78, Prof. dr. Gunadi, Ph.D., Sp.BA., Subsp.D.A.(K), di ruang Joglo Alumni FKKMK UGM, Jumat (1/3/2024).

Dekan Fakultas FK-KMK UGM, Prof. dr. Yodi Mahendradhata, MSc., PhD, menegaskan FKKMK UGM mendorong kebijakan kedokteran presisi mendapat dukungan luas dari tenaga kesehatan, industri dan masyarakat teredukasi dengan baik soal kedokteran presisi yang sudah diluncurkan pemerintah pada 2022 lalu melalui Indonesian Precision Medicine Initiative melalui Biomedical and Genome Science Initiative (BGSi).

Menurut Yodi, Indonesia dengan keberagaman budaya dan geografisnya, menghadapi tantangan unik dalam mengadopsi dan menerapkan kedokteran presisi. Selain soal m aksesibilitas, upaya meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam mendorong kedokteran presisi perlu dilakukan.

“Bukan berarti kita tertinggal. Sebagai negara berkembang, Indonesia telah menunjukkan komitmennya dalam mengikuti tren global dalam kedokteran presisi,” katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Minggu (3/3).

Pandemi COVID-19 menjadi momen penting yang menggarisbawahi pentingnya teknologi genomik dan molekuler. Melalui pandemi ini, kita belajar tentang pentingnya determinan sosial dalam kesehatan, serta peran kritis surveilans genomik dalam mengidentifikasi dan menangani penyakit.

Menurutnya, kedokteran presisi tidak hanya merupakan tren sementara, melainkan suatu keharusan. Sebab tren pelayanan kesehatan sekarang ini tidak hanya pada pendekatan yang mengandalkan bukti (evidence-based medicine) namun juga didasarkan pada bukti genomik.

“Hal ini bukan sekadar tentang meningkatkan status kesehatan, tetapi juga memberikan pelayanan yang lebih unggul dan terjangkau kepada masyarakat secara keseluruhan," imbuhnya.

Dokter spesialis penyakit dalam dari FKKMK UGM dr. Yanri Wijayanti Subronto, Ph.D., Sp.PD-KPTI., menuturkan bahwa pengembangan pengobatan genomik sebenarnya sudah rutin dilaksanakan oleh tenaga kesehatan I tingkat puskesmas melalui penggunaan alat tes cepat molekuler untuk deteksi penyakit TBC namun belum pada jenis penyakit lain.

“Sudah ada tes cepat molekuler di banyak puskesmas. Program ini juga bisa digunakan menghitung jumlah virus pada pasien yang terinfeksi HIV. Sebetulnya, pengobatan genomik ini bukan barang baru namun momentum agar pemeriksaan molekuler nantinya bisa diakses masyarakat dan gratis,” pungkasnya.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire