Ribuan masyarakat antusias hadiri talkshow bedah karma di Bali 

Elshinta.com - Yayasan Cahaya Cinta Kasih menggelar kegiatan talkshow berttajuk Bedah Karma yang dihadiri ribuan masyarakat yang berlangsung di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Pusat Pemerintah (Puspem) Kabupaten Badung, Bali. Acara tersebut juga dihadiri secara lamgsung oleh Bunda Arsaningsih dan dr. Rastho Mahotama sebagai narasumber.

Pantauan Kontributor Elshinta, Eko Sulestyono, Rabu (6/3), ribuan masyarakat, khususnya di Bali dan sekitarnya terlihat sangat sangat antusias hadir untuk mendapatkan wawasan baru tentang karma, mengembangkan diri dan memahami jejak masa lalu untuk meraih realitas yang lebih baik.

Sementara itu salah satu tujuan diseenggarakannya acara ini adalah untuk membuka perspektif baru tentang hidup, meningkatkan pertumbuhan spiritual peserta, dan memperluas wawasan tentang karma dan relasinya dengan kehidupan masa lalu.

Bunda Arsaningsih saat jumpa pers mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan event ketiga ketiga setelah sebelumnya digelar di Denpasar Bali dan Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) itu juga menarik perhatian dan antusias peserta yang cukup tinggi.

Sebagai contoh, dalam event sebelumnya yang pernah digelar di Kota Denpasar pada beberapa waktu lalu dimana jumlah peserta mencapai ratusan orang. Bunda Arsaningsih mengaku bahwa ketika event yang sebelumnya berlangsung di Lombok (NTB) jumlah peserta membludak dan harus dibatasi.

“Untuk di Badung, antusias juga cukup tinggi. Dari target 1000 peserta, hingga hari H, jumlah peserta jutsru hampir mencapai 1500 orang yang sudah mendaftar, Ini kejutan yang sangat bagus,” kata Bunda Arsaningsih di Kabupaten Badung, Bali, Senin (4/3).

Ia menambahkan bahwa talkshow Bedah Karma ini memang mengulas tentang dinamika kehidupan. Yang mana kata dia, seringkali masyarakat dihadapkan dengan berbagai masalah kehidupan yang kompleks.

“Keadaan ini menciptakan kebingungan dan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan mengenai arti di balik masalah yang dihadapi. Kebingungan ini cenderung meluas hingga ke hal-hal yang belum terjadi, terutama terkait dengan nasib di masa depan,” tambahnya.

Menurutnya acara ini kedepannya akan terus berlanjut di kota-kota besar setelah event yang dilaksanakan di Kabupaten Badung. Bedah Karma akan roadshow ke kota-kota besar di Indonesia, seperti Kupang, Jakarta, Surabaya, Bandung, Yogyakarta, dan kota lainnya.

Sementara itu, Rastho Mahotama menambahkan, talkshow Bedah Karma dikemas secara interaktif. Dari peserta yang hadir, akan dipilih secara acak pada saat event. Yang beruntung dan berkenan dibedah akan menjadi narasumber untuk dievaluasi dan menjadi proses belajar semua peserta.

“Dengan proses bedah karma secara live, memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya dan mendapatkan solusi terkait permasalahan yang dihadapinya,” kata Rastho Mahotama.

Menurutnya, proses bedah karma digambarkan seperti membaca buku jejak karma masa lalu peserta, membuka peluang untuk mengenali dan menerima realitas kehidupan saat ini.

“Melalui beragam pengalaman, setiap event talkshow menghasilkan warna pengalaman yang unik dan selalu berbeda di setiap kota,” sambungnya.

Namun demikian, penting dipahami bahwa karma juga berasal dari pikiran yang menjadi tindakan. Mempersiapkan masa depan tidak hanya melibatkan usaha fisik, tetapi juga proses berpikir.

“Pemahaman hukum karma meningkatkan kesadaran bahwa setiap langkah dan keputusan membentuk masa depan. Dengan memahami prinsip-prinsip karma, kita dapat merancang masa depan yang lebih baik, baik dalam tindakan fisik maupun mental,” lanjutnya

Sebagai informasi, talkshow Bedah Karma bukan hanya sekadar acara bincang-bincang biasa, melainkan suatu proses pencerahan bagi masyarakat.

Diantaranya dengan memberikan pemahaman mendalam tentang karma, acara ini membuka perspektif baru tentang hidup, meningkatkan pertumbuhan spiritual peserta dan memperluas wawasan apa itu dan bagaimana sebenarnya tentang Bedah Karma.