6 anjing K9 lacak peredaran narkoba di Pelabuhan Bakauheni, 8 tersangka diamankan 

Elshinta.com - Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri melakukan Operasi Seaport Interdiction di Pelabuhan Bakauheni Lampung. Operasi didukung polisi satwa, Korps Sabhara, Badan Pemeliharaan Keamanan Polri (Polsatwa Korsabhara Baharkam Polri).

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Erdi A Chaniaga mengatakan, pelaksanaan Operasi Seaport Interdiction digelar selama 10 hari, dari tanggal 3 Maret 2024 sampai 12 Maret 2024. Operasi melibatkan tim K-9 Narkotik Korps Sabhara Baharkam Polri.

"Hasilnya diamankan delapan orang tersangka dengan barang bukti 80 ribu gram sabu, 1.006 butir ekstasi dan 2.309 gram ganja," kata Erdi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (16/3).

Erdi mengatakan, operasi menggunakan alat deteksi berupa 6 ekor anjing K9 dengan kemampuan lacak narkoba. 6 ekor anjing K9 itu berasal dari ras German sheperd, Belgian Melianois dan Lambrador yang mempunyai kekuatan penciuman 600 juta reseptor. Saat ini, kekuatan penciuman itu disebut belum tergantikan dengan alat deteksi apapun.

"6 ekor anjing K9 ini dikendalikan dengan 6 pawang terlatih dan 8 personel pelindung yang sudah mempunyai kompetensi sertifikasi pawang K9 serta lulusan pelatihan DS ATTA Amerika serikat," katanya.

Sasaran operasi yakni kendaran yang melintas menuju penyeberangan kapal fery Pelabuhan Bakauheni, dengan melacak narkoba yang diduga terdapat pada kendaraan, barang bawaan, serta orang.

"Ketika K9 mengedus adanya narkoba akan memberikan kode berupa perilaku menggigit, menggaruk-garuk dan atau menggongong," ujarnya seperti dilaporkan Reporter Elshinta, Rama Pamungkas.

Selanjutnya, barang bukti akan segera diamankan oleh pawang atau pelindung unit K9 untuk diproses penyidik.

"Selama kegiatan berjalan aman dan kondusif," ucapnya.