UIN Salatiga perkenalkan wayang di tingkat dunia
Pj. Wali Kota Salatiga, Jawa Tengah Yasip Khasani, didampingi Forkopimda dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Salatiga membuka acara World Puppetry Day 2024 di Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga, Jumat (22/3/2024).
Sumber foto: Pranoto/elshinta.com.Elshinta.com - Pj. Wali Kota Salatiga, Jawa Tengah Yasip Khasani, didampingi Forkopimda dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Salatiga membuka acara World Puppetry Day 2024 di Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga, Jumat (22/3/2024).
Pemerintah Kota Salatiga berterimakasih dan mengapresiasi UNIMA Indonesia (Union Internationale de la Marionnette de'Indonesie) atau Perserikatan Wayang Internasional Indonesia, atas penyelenggaraan acara ini di Kota Salatiga.
Salatiga sebagai kota toleran yang dihuni oleh berbagai macam suku di Indonesia hidup berdampingan dengan damai, saling menyapa, dan bergembira bersama, serta menghormati kebudayaan masing-masing. Wayang sebagai salah satu wujud kesenian yang mengandung banyak pesan moral perlu dipelihara sebagai wujud toleransi terhadap budaya.
"Budaya hasil karya cipta yang bukan hanya untuk disimpan di museum, segala sesuatu yang ada dalam pergaulan manusia dan dalam ilmu pengetahuan itu batasannya adalah budaya. Sehingga wajah bangsa tercermin dalam budaya bangsa tersebut," kata Yasip seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Pranoto, Senin (25/3)
Rangkaian acara yang dibuka di UIN Salatiga dan akan ditutup di UKSW ini merupakan salah satu ide yang luar biasa dari UNIMA, dengan adanya acara ini, wayang dapat dikenalkan kepada generasi muda. Wayang sebagai salah satu warisan dunia tak benda yang ditetapkan oleh UNESCO harus dibanggakan oleh Indonesia, sehingga perlu dikenalkan kepada generasi muda agar selanjutnya dicintai, dan turut melestarikan atau bahkan melakukan inovasi-inovasi untuk melestarikan wayang ini.
Dalam setiap pagelaran wayang, turut disampaikan nilai-nilai luhur bangsa sesuai dengan cerita dan lakon yang dibawakan, hal ini penting untuk kita membentengi diri dengan falsafah kebudayaan kita dalam menghadapi keterbukaan informasi di masa sekarang.
"Terimakasih UNIMA, semoga acara ini dapat terselenggara dengan baik dan berkelanjutan dengan audien yang berbeda seperti kepada anak-anak dan pelajar SMP atau SMA," pungkas Yasip.
