BPOM dan BIN gerebek pabrik pil koplo di kawasan Candi, Semarang

Elshinta.com - Deputi 4 Badan Intelijen Negara (BIN) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menggerebek pabrik pil koplo di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (26/3). Pabrik itu berada di sebuah gudang di kawasan industri Candi, Ngaliyan, Semarang. Di sana terdapat mesin, bahan baku, hingga pengering pil.

"Gudang itu ada di tiga blok, 5,6 dan 3. Izinnya memang untuk gudang. Gudang ini disewakan. Pemiliknya tidak tahu," kata Kapolsek Ngaliyan Semarang, Kompol Indra Romantika kepada wartawan, termasuk Kontributor Elshinta, Joko Hendrianto, Selasa (26/3).

Dari tiga gudang itu, satu gudang dijadikan pabrik pembuatan pil koplo terdiri dari pil Hexymer, Trihexypenidyl dan Tramadol merk Alfa Generik. Diperkirakan dalam sepekan mampu menghasilkan uang trilyunan rupiah. Hasilnya dipasarkan ke wilayah Jawa, Bali, dan Kalimantan.

Pengungkapan keberadaan pabrik pil koplo di Semarang itu berawal adanya pemeriksaan serentak bersama tim intelejen,BAIS, dan BPOM di Bekasi, Jawa Barat. Dari situlah ditemukan distributor pil koplo yang diangkut menggunakan truk dari Semarang ke Bekasi.

Semarang menjadi tempat pabrik pil koplo yang strategis. Tercatat kurang dari setahun sudah terungkap dua pabrik pil koplo. Pada awal Juni 2023, aparat gabungan berhasil membongkar praktik produksi narkoba jenis ekstasi di Jalan Kauman Barat 5 nomor V-10, Palebon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.

Dari pabrik ini, polisi berhasil mengamankan 9.517 butir ekstasi. Kemudian kapsul warna hijau kuning berisi ekstasi berjumlah 593 butir dan kapsul warna hijau tua, hijau muda berjumlah 300 butir.

Lalu pada Desember 2017 sebuah rumah di Jalan Halmahera Raya, Semarang juga dijadikan pabrik pembuat obat terlarang paracetamol caffein carisoprodol (PCC). Tim BNN menggerebeg rumah itu dan menangkap produsennya.