Ketua Kwarnas Pramuka Budi Waseso minta cabut Permendikbud yang tak wajibkan Pramuka

Elshinta.com - Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso meminta Permendikbud yang tidak lagi mewajibkan Pramuka sebagai ekstrakurikuler di sekolah dicabut.

Menurut pria yang akrab disapa Buwas, keberadaan Pramuka sudah ada sejak sebelum kemerdekaan yang dahulu Bernama Pandu-Pandu.

Hal ini disampaikan Buwas usai kembali dikukuhkan sebagai Ketua Kwartir Nasional Pramuka periode 2023-2028 di Istana Negara Jakarta Jumat 5/4/2024 seperti yang dilaporkan reporter Radio Elshinta Muslichun.

“TAP MPR juga ada, terus kepemudaan kita dikuatkan dengan Keppres, saya kira kita berpedoman dengan itu. Keputusan itu ada Keppresnya, kita mengacu pada Keputusan yang tertinggi, tidak serta merta melalui Keputusan Mentri. Sehingga Permen itu menurut saya harus dicabut,” terang Buwas

Aturan tersebut adalah Peraturan Mendikbudfistek no 12 tahun 2024 yang ditandatangani Nadiem Makarim. Ketentuan tersebut menghapus kegiatan Pramuka sebagai ekstra kurikuler wajib di sekolah tetapi menjadi ko kourikuler sehingga keikutsertaan siswa menjadi sukarela.

“Pada prinsipnya Pramuka itu tidak ekstra kurikuler tetapi wajib Pendidikan Kepramukaan, keputusan Mentri itu harus dibatalkan atau dicabut,”tegasnya.

Buwas menambahkan arahan Presiden kepada dirinya adalah untuk terus melakukan Pendidikan, pembinaan karakter generasi muda, mulai dari pramuka, termasuk bela negara, nilai-nilai perjuangan yang secara keseluruhan selalu ada di sekolah.

“Menurut Pak Presiden itu (Pramuka) terus dikuatkan. Menurut saya, apa (Permendikbud) yang sedang bergulir itu juga pasti mendapatkan perhatian Pak Presiden. Komisi X DPR sudah membahas itu dan sedang ditangani, kita tunggu saja hasilnya,” ucap Budi Waseso (Nak).