Top
Begin typing your search above and press return to search.

Satu korban ditemukan, total 19 jiwa meninggal dunia dalam bencana longsor Tana Toraja

Tim menemukan 1 korban dalam keadaan meninggal dunia, sehingga total (korban meninggal dunia) 19 jiwa dalam bencana longsor Tana Toraja.

Noer Osborn |Widodo
Satu korban ditemukan, total 19 jiwa meninggal dunia dalam bencana longsor Tana Toraja
X
Ketua Umum PGI Pdt. Gomar Gultom, menyempatkan diri mengunjungi RSUD Lakipadada untuk bertemu keluarga korban, serta mendoakan mereka. (foto: pgi.orid)

Elshinta.com - Tim gabungan yang terdiri dari Tim SAR, Polri, TNI, relawan dan aparat pemerintah daerah terus melakukan pencarian terhadap satu korban bencana longsor di Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, dan Desa Randan Batu, Kecamatan Makale Selatan.

Kepala Kantor SAR Makassar Mexianus Bekabel, S. Sos,. M.M. menjelaskan tim menemukan satu lagi korban longsor dalam keadaan meninggal dunia pada Senin (15/4) sore.

"Tim baru saja menemukan 1 korban dalam keadaan meninggal dunia, sehingga total (korban meninggal dunia) 19 jiwa. Saat ini kami masih terus melakukan pencarian terhadap 1 orang lainnya yang diduga masih tertimbun tanah longsor. Mudah-mudahan berhasil ditemukan. Tim juga berhasil mengevakuasi 77 warga untuk diungsikan ke lokasi yang lebih aman," ujar Mexianus saat dihubungi Elshinta pada Senin malam.

Tim gabungan juga membuka posko informasi yang memberikan pelayanan terhadap warga yang merasa kehilangan anggota keluarga.

Pusat informasi tersebut untuk memudahkan identifikasi terhadap korban dan membantu petugas dalam mendata warga.

"Kami berharap warga yang merasa kehilangan anggota keluarga datang ke posko untuk melapor agar segera ditindaklanjuti oleh petugas," imbau Mexianus.

Mexianus juga menambahkan bila pencarian terhadap 1 korban longsor pada saat ini terkendala medan dan akses jalan menuju lokasi yang masih tertutup runtuhan longsoran, sehingga ada beberapa akses jalan yang tertutup.

"Tidak hanya itu, pada (Senin) sore ini juga sempat turun kabut yang cukup tebal sehingga sempat menyulitkan tim dalam melakukan pencarian di lokasi longsor," tambah Mexianus.

Kendala yang dialami oleh tim gabungan dalam melakukan pencarian adalah masih besarnya ancaman tanah longsor yang sewaktu-waktu bisa muncul karena kondisi tanah yang masih labil dan hujan yang turun.

Namun begitu, Mexianus dan tim merasa bersyukur karena pada Senin sore cuaca sudah tidak turun hujan deras. "Hanya gerimis pada sore ini, mudah-mudahan 1 korban yang masih tertimbun bisa ditemukan," harap Mexianus.

Untuk memudahkan pencarian dan mengantisipasi ancaman tanah longsor, Mexi menjelaskan bila timnya menggunakan drone termal. Penggunaan drone bisa membantu melakukan pemetaan lokasi pencarian dan untuk melihat pergerakan tanah agar bisa diinformasikan secepat mungkin sehingga tim SAR yang sedang melakukan pencarian bisa segera diberitahu bila ada ancaman longsor,

Seperti diketahui, bencana longsor terjadi di dua kecamatan di Kabupaten Tana Toraja pada dua waktu yang berbeda pada akhir pekan.

Kejadian longsor pertama terjadi di kecamatan Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale pada Sabtu (13/4) malam sekitar pukul 23.30 WITA. Longsor mengakibatkan 15 korban tewas, dua selamat dan dua lainnya masih dinyatakan hilang.

Sementara itu, kejadian longsor lainnya terjadi di Desa Randan Batu, Kecamatan Makale Selatan, Minggu sekitar pukul 03.00 WITA. Longsor menerjang satu rumah warga dan mengakibatkan tiga orang tewas, dua selamat dan satu masih dalam pencarian. (ahs)

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire