Dua perusahaan padat karya siap buka pabrik di Sukoharjo setelah lebaran

Elshinta.com - Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah memberikan kesempatan warganya mengisi rekrutmen buruh linting salah satu pabrik rokok berskala nasional. Perusahaan sigaret Djarum Kudus membuka pabrik baru di Kawasan Parangjoro, Kecamatan Grogol setelah Lebaran 2024. Sedikitnya dua ribu lowongan kerja yang ditawarkan untuk warga Sukoharjo dan sekitarnya guna mengisi kebutuhan tenaga kerja.

Kepala Disperinaker Sukoharjo, Sumarno mengatakan, ada dua investor yang sudah berkomitmen membuka pabrik di Sukoharjo setelah Idul Fitri 2024. Dua perusahaan padat karya yang mampu menyerap ribuan tenaga kerja. Satu perusahaan telah membuka rekrutmen tenaga kerja, sementara satu lainnya yakni perusahaan garmen berbasis di Semarang saat ini dalam proses pengurusan legalitas dan izin usaha ke kementerian terkait.

"Pemerintah daerah telah menyediakan lahan industri pada masing-masing investor dan disetujui," kata Sumarno.

Menurutnya, komitmen membuka pabrik di Kabupaten Sukoharjo ini menjadi bukti iklim investasi daerah yang positif. Ketersediaan lahan, Sumber Daya Manusia (SDM) hingga kemudahan birokrasi dan administrasi terpenuhi dengan baik. Hal ini juga akan berpengaruh pada penyerapan tenaga kerja lokal untuk mengurangi tingkat pengangangguran mengingat perusahaan-perusahaan tersebut merupakan perusahaan padat karya.

"Tenaga kerja lokal diutamakan," ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Deni Suryanti, Kamis (18/4).

Sementara, Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo Widodo, mengatakan, Kabupaten Sukoharjo masih menjadi daya tarik investasi karena memiliki potensi yang cukup besar. Pemkab Sukoharjo berusaha menarik minat investor dengan melakukan berbagai upaya. Selain menyediakan lahan, dan kemudahan perizinan. Juga gencar melakukan mengikuti kegiatan terkait investasi diberbagai daerah, termasuk yang diselenggarakan pemerintah pusat.

Tak kalah penting, pemerintah daerga mengimbanginya dengan pengembangan informasi mengenai keterbukaan investasi melalui jaringan online. Artinya informasi disalurkan resmi melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kepada pelaku usaha.

"Ada Kawasan Industri Nguter (KIN) yang masih terbuka luas untuk investasi dan beberapa lokasi yang representatif," tandasnya.