4 Mei 1861: Perjuangan bangsa Banjar dalam perang melawan penjajahan
Elshinta.com, Pada tanggal 4 Mei 1861, terjadi salah satu peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, yaitu pecahnya Perang Banjar. Konflik ini melibatkan Kerajaan Banjar dan Belanda, dengan perjuangan yang dipimpin oleh tokoh-tokoh penting seperti Pangeran Hidayatullah dan Pangeran Antasari.
.jpeg)
Elshinta.com - Pada tanggal 4 Mei 1861, terjadi salah satu peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, yaitu pecahnya Perang Banjar. Konflik ini melibatkan Kerajaan Banjar dan Belanda, dengan perjuangan yang dipimpin oleh tokoh-tokoh penting seperti Pangeran Hidayatullah dan Pangeran Antasari.
Sejak awal abad ke-19, Belanda mulai memperluas kekuasaannya di Nusantara, termasuk Kalimantan. Mereka mengincar kekayaan alam, terutama hasil tambang seperti emas dan intan, di wilayah-wilayah seperti Kerajaan Banjar. Sultan Adam Al-Wathiq Billah, penguasa saat itu, bersikeras mempertahankan kedaulatan Kerajaan Banjar.
Dalam perjuangan melawan Belanda, dua tokoh utama muncul: Pangeran Hidayatullah, putra Sultan Adam Al-Wathiq Billah, dan Pangeran Antasari. Keduanya memimpin pasukan Banjar dengan tekad yang kuat untuk melawan invasi Belanda.
Pertempuran pada 4 Mei 1861
Pada tanggal tersebut, pertempuran besar terjadi antara pasukan Banjar dan Belanda di beberapa titik strategis di wilayah Banjar. Meskipun pasukan Banjar berjuang dengan gigih, namun kekuatan militer Belanda yang lebih besar akhirnya mendominasi pertempuran.
Pasukan Belanda berhasil merebut kendali atas Kerajaan Banjar, meskipun dengan biaya korban jiwa yang besar di kedua belah pihak. Sultan Adam Al-Wathiq Billah ditangkap dan diasingkan ke Pulau Java. Perang Banjar 1861 tidak hanya menciptakan konsekuensi langsung bagi kedua pihak yang terlibat, tetapi juga berdampak pada masyarakat setempat dan struktur politik di Kalimantan Selatan.
Pecahnya Perang Banjar pada 4 Mei 1861 merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Indonesia yang menggambarkan perjuangan melawan penjajahan. Meskipun perlawanan pasukan Banjar dipimpin oleh tokoh-tokoh hebat seperti Pangeran Hidayatullah dan Pangeran Antasari, namun kekuatan militer Belanda yang lebih besar akhirnya menghasilkan penaklukan atas Kerajaan Banjar. Peristiwa ini tetap menjadi bagian penting dari perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kedaulatan dan martabatnya.