Pemkab Langkat - Kemenparekraf bahas penanganan pariwisata
Pj Bupati Langkat, Sumatera Utara M. Faisal Hasrimy menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama Direktur Bidang Pemasaran Wisata Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia Dwi Marhen Yono membahas pengembangan pariwisata Kabupaten Langkat bertempat di ruang pola Kantor Bupati Langkat, Rabu (8/5).

Elshinta.com - Pj Bupati Langkat, Sumatera Utara M. Faisal Hasrimy menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama Direktur Bidang Pemasaran Wisata Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia Dwi Marhen Yono membahas pengembangan pariwisata Kabupaten Langkat bertempat di ruang pola Kantor Bupati Langkat, Rabu (8/5).
Pj Bupati Langkat M. Faisal Hasrimy menyampaikan ucapan selamat datang dan terima kasih kepada pejabat Kementerian Pariwisata tersebut. "Terimakasih kepada Direktur Bidang Pemasaran Wisata Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia adinda Dwi Marhen Yono, telah berkenan mengunjungi Kabupaten Langkat kiranya menjadi kehormatan bagi kami dapat berkoordinasi secara langsung antara daerah dengan pusat perihal pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif," katanya.
Faisal Hasrimy menyampaikan bahwa pariwisata merupakan sektor prioritas Pemerintah Kabupaten Langkat sebagaimana visi misi yang diusung yakni menjadikan Langkat yang maju sejahtera dan religius melalui pengembangan pariwisata dan infrastruktur yang berkelanjutan.
Pj Bupati Langkat Faisal Hasrimy menjelaskan potensi wisata Kabupaten Langkat sangat besar baik untuk wisata alam, wisata budaya, wisata religi, wisata sejarah maupun wisata buatan dan sejalan dengan itu program Bupati berkolaborasi untuk kejar pembangunan daerah sampai tuntas (Bubur Pedas).
"Saya menekankan kembali kepada para kepala perangkat daerah terkait maupun para camat agar lebih bersungguh-sungguh mendukung seluruh upaya bagi pengembangan pariwisata Kabupaten Langkat melalui berbagai inovasi dan kolaborasi sehingga apa yang kita harapkan bersama dapat terwujud yaitu majunya Pariwisata Kabupaten Langkat bagi tercapainya kesejahteraan masyarakat," katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, M Salim, Jumat (10/5).
Direktur Bidang Pemasaran Wisata Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dwi Marhen Yono, menceritakan pengalaman ketika membangun Banyuwangi. Pada waktu itu Banyuwangi adalah daerah yang tertinggal karena masalah 'santet', orangnya kasar dan jorok jadi orang-orang enggan untuk singgah di Banyuwangi.
"Tapi hari ini kita berbuat dengan niatan ikhlas berbagi inovasi kita kerjakan akhirnya kerja keras dangan cara kolaborasi bergerak bersama-sama kita tercapai sehingga cerita Banyuwangi yang dulu angker, kasar dan jorok dan cerita negatif tentang Banyuwangi sekarang sudah tidak ada lagi," paparnya.
Ia menjelaskan semula PAD dari pariwisata hanya Rp50 miliar sudah menjadi Rp650 miliar. Kunci pengembangan destinasi wisata
3A dan 3K, aksesibilitas, amenitas, atraksi dan 3K yang dilakukan yaitu komitmen CEO, kerja tim, dan kreativitas dan inovasi itu yang kita harapkan sehingga kerja kita berjalan.
"Saya berharap Pj Bupati Langkat dan Sekda kolaborasi kita bersama harus komitmen agar Bubur Pedas Pj Bupati Langkat berjalan dengan baik. Kata kuncinya kolaborasi untuk kesejahteraan masyarakat," tutupnya.