Setelah Kayutangan, Pemkot Malang sulap kawasan 'Soehat' jadi wisata milenial
Usai memiliki kawasan heritage Kayutangan Pemkot.Malang berkeinginan untuk menata kawasan di sepanjang Jalan Soekarno Hatta (Soehat) Kota Malang, Jawa Timur menjadi kawasan wisata milenial.
Sumber foto: El Aris/elshinta.com.Elshinta.com - Usai memiliki kawasan heritage Kayutangan Pemkot.Malang berkeinginan untuk menata kawasan di sepanjang Jalan Soekarno Hatta (Soehat) Kota Malang, Jawa Timur menjadi kawasan wisata milenial. Keinginan tersebut mencuat dalam bahasan di seminar “Perbincangan Intens Tata Ruang (Pintar)” Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang).
Menghadirkan tiga pembicara, yakni PJ Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM; Prof. Dr. Ir. Surjono, MTP., dosen Univ Brawijaya, dan Dr. Ir. Ibnu Sasongko, MT, dosen PWK ITN Malang sekaligus Praktisi Ahli Perencanaan Indonesia (IAP).
Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto ST., MT., Ph.D., dalam sambutannya menerangkan, tata ruang tidak bisa berdiri sendiri melainkan harus terintegrasi dengan bidang lainnya. Dengan sinergi antara pemerintah daerah dan akademisi rektor yakin impian mewujudkan kota yang nyaman, dan kota pendidikan yang representatif bisa terwujud.
“Harus ada komitmen dari semua pihak. Kami berharap permasalahan-permasalahan di Kota Malang, baik itu banjir, parkir, kemacetan akan teratasi dengan adanya sinergi dari semua pihak. Kami ITN Malang siap mendukung Pemerintah Kota Malang untuk mewujudkan Kota Malang nyaman, bersih, dan rapi,” ujarnya di Aula Kampus 1 ITN Malang di Jalan Bendungan Sigura-gura kota Malang.
Sementara itu, Pj Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM., menjelaskan kawasan Jalan Soekarno Hatta memiliki potensi yang besar untuk dijadikan wisata milenial, sekaligus memecah konsentrasi keramaian di Kayutangan Heritage. Adanya permasalahan di Soehat dengan berbagai permasalahannya juga perlu segera dipecahkan.
“Saat ini potensinya (Soehat) tinggi, dari kalangan mahasiswa, ada kafe dan lain-lain. Nanti akan kami atur. Selama ini terjadi kemacetan, dan permasalahan lainnya akan dicarikan solusi,” ujar pria yang pernah jadi dosen ITN Malang ini.
Dalam kesempatan tersebut, mantan Sekretaris Kabupaten Malang ini mengapresiasi ITN Malang yang memberi respon positif terhadap permasalahan di Kota Malang. Sehingga bisa diadakan seminar dengan mengundang pakar dari UB, ITN, dan ada juga penyanggah dari IAP duduk bersama membahas terutama tentang kemacetan dan mengatur Kawasan Sukarno Hatta.
“Kawasan Soehat sudah cukup siap untuk ditata menjadi kawasan wisata khusus milenial. Kawasan ini memiliki konsep berbeda dengan Kawasan Kayutangan Heritage yang berkonsep kolonial. Kalau nanti (wisata) diarahkan ke Kawasan Soehat tentunya kami akan duduk bersama dengan masyarakat, perguruan tinggi untuk bisa menyelesaikan. Sekaligus mencari solusi terhadap permasalahan di Soehat. Seperti kemacetan bisa dihindari apabila ada perencanaan yang matang. Ini baru awal nanti ada pertemuan-pertemuan lagi untuk ‘Perbincangan Intens Tata Ruang Soehat’ hingga ada solusi terbaik,” jelas alumnus S-1 PWK ITN Malang, angkatan 1985 ini seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, El Aris, Senin (20/5).




