Top
Begin typing your search above and press return to search.

Dinkes kenalkan program Geber Si Jumbo dan Jamillah pada pelajar di Jawa Barat 

Sekertaris Daerah (Sekda) Pemprov Jawa Barat Herman Suryatman melaunching Program Geber Si Jumbo dan Jamillah yang merupakan gerakan bersama literasi stunting, imunisasi, pencegahan DBD, penanggulangan TBC dan jaga ibu hamil bertempat di SMK Negeri 1 Majalengka Jawa Barat, Rabu (22/05).

Dinkes kenalkan program Geber Si Jumbo dan Jamillah pada pelajar di Jawa Barat 
X
Sumber foto: Enok Carsinah/elshinta.com.

Elshinta.com - Sekertaris Daerah (Sekda) Pemprov Jawa Barat Herman Suryatman melaunching Program Geber Si Jumbo dan Jamillah yang merupakan gerakan bersama literasi stunting, imunisasi, pencegahan DBD, penanggulangan TBC dan jaga ibu hamil bertempat di SMK Negeri 1 Majalengka Jawa Barat, Rabu (22/05).

Kepala Dinas Kesehatan Pemprov Jawa Barat Dr. Vini Adiani Dewi mengatakan, kegiatan Geber Si Jumbo dan Jamilah diikuti seluruh anak-anak SMA/SMK Kabupaten yang ada di Jawa Barat secara zoom meeting. Sedangkan peserta yang ada di SMKN 1 Majalengka sebanyak dua ribu siswa.

Kegiatan Geber Si Jumbo dan Jamillah ini merupakan bentuk edukasi dan literasi bagi anak-anak sekolah, sehingga mereka nantinya bisa memberikan sosialisasi kepada keluarganya atau masyarakat sekitarnya.

Si Jumbo ini untuk peningkatan literasi stunting, imunisasi jumantik di sekolah dan rumah. Sedangkan Jamillah merupakan kepanjangan Jaga Ibu Hamil dan lingkungan bersih serta sehat dengan tujuan menjaga para ibu hamil supaya anak sehat .

"Tujuan kegiatan hari ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting, sebagai persiapan generasi unggul, sehat, cerdas serta Jabar Jero News stunting menuju Indonesia Emas," ujar Vini Andiani seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Enok Carsinah, Kamis (23/5).

Selain itu kegiatan ini juga menghadirkan kampanye tentang penanggulangan TBC, pencegahan DBD. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini sebagai deteksi dini dalam bidang kesehatan.

Sekertaris Daerah Jabar Herman Suryatman mengatakan bahwa penanganan Kesehatan harus dilakukan secara Sabilulungan atau Kebersamaan.

Diketahui, stunting masih menjadi isu besar bidang kesehatan di Indonesia. Sayangnya, selama ini isu tersebut dianggap sebagai ranah orang tua atau pasangan yang ingin memiliki anak. Karena itu sudah saatnya remaja dilibatkan dalam program pencegahan stunting ini.

Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia Tahun 2023, angka prevalensi stunting usia 0-59 tahun di Jawa Barat menyentuh angka 21,7 persen. Angka itu masih di atas rata-rata prevalensi stunting di Indonesia (21,5 persen). Angka itu juga menunjukkan prevalensi stunting Jabar naik 1,5 persen dibandingkan tahun 2022 yang menyentuh 20,2 persen.

Selain itu kasus DBD di Jawa Barat pada tahun 2024 yang terserang tembus 28 ribu orang dan yang meninggal sebanyak 210 sampai per Mei 2024. Adapun kasus TBC mencapai 211 ribu yang tersebar di Jawa Barat.

"Untuk itu Program yang diluncurkan Pemprov Jabar melalui Dinas Kesehatan yaitu Geber Si Jumo dan Jamilah ini, diharapkan bisa menurunkan kasus stunting, DBD, TBC dengan literasi kepada anak - anak sekolah sebagai agen perubahan Si Jumo dengan program merdeka belajar," ujar Sekda Jabar.

Harapannya dari semua kegiatan ini harus terwujud kebersamaan, kekompakan dari semua unsur pemerintah dan komponen lainya dengan didasari "Sabilulungan".

Sementara Pj Bupati Dedi Supandi mengapresiasi kegiatan Geber Si Jumbo dan Jamillah yang di adakan di SMK Negeri 1 Majalengka ini.

Dedi berharap dengan adanya program ini anak-anak sekolah khususnya bisa menjadi penggerak literasi dalam bidang kesehatan seperti sosialisasi stunting, DBD, TBC dan PHBS baik di lingkungan sekolah atau di lingkungan masyarakat sekitar.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire