31 Mei 1935: Kontribusi Buya Syafi'i Ma'arif dalam pendidikan dan dialog antarumat beragama
Elshinta.com - Buya Syafi'i Ma'arif adalah salah satu tokoh ulama dan cendekiawan Islam yang sangat berpengaruh di Indonesia. Beliau dikenal luas tidak hanya karena kepemimpinannya di Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, tetapi juga karena pandangan-pandangannya yang moderat dan inklusif dalam beragama dan berbangsa.

Elshinta.com - Buya Syafi'i Ma'arif adalah salah satu tokoh ulama dan cendekiawan Islam yang sangat berpengaruh di Indonesia. Beliau dikenal luas tidak hanya karena kepemimpinannya di Muhammadiyah, salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, tetapi juga karena pandangan-pandangannya yang moderat dan inklusif dalam beragama dan berbangsa.
Latar Belakang
Syafi'i Ma'arif lahir pada 31 Mei 1935 di Sumpur Kudus, Sumatra Barat. Nama lengkapnya adalah Ahmad Syafii Maarif, namun lebih dikenal dengan sebutan Buya Syafi'i. "Buya" merupakan panggilan kehormatan dalam budaya Minangkabau, yang berarti "Ayah" atau "Guru".
Pendidikan dan Karier Akademik
Pendidikan awal Buya Syafi'i dimulai di pesantren dan sekolah-sekolah lokal di Sumatra Barat. Beliau kemudian melanjutkan studinya di Universitas Islam Indonesia (UII) di Yogyakarta. Setelah itu, Syafi'i Ma'arif melanjutkan pendidikan ke Amerika Serikat, di mana ia meraih gelar Master dari Ohio University dan gelar Doktor dari University of Chicago.
Selama karier akademiknya, Buya Syafi'i mengajar di berbagai universitas di Indonesia dan aktif dalam penelitian dan penulisan. Karya-karyanya mencakup berbagai bidang seperti sejarah Islam, pemikiran Islam kontemporer, dan pendidikan.
Kepemimpinan di Muhammadiyah
Buya Syafi'i Ma'arif menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dari tahun 1998 hingga 2005. Di bawah kepemimpinannya, Muhammadiyah mengalami berbagai pembaruan dan penguatan organisasi. Ia dikenal sebagai sosok yang mempromosikan Islam yang moderat dan inklusif, serta mengutamakan dialog antarumat beragama.
Pemikiran dan Kontribusi
Buya Syafi'i sering kali menyuarakan pentingnya Islam yang rahmatan lil alamin (Islam sebagai rahmat bagi semesta alam). Beliau menekankan bahwa Islam harus menjadi kekuatan yang membawa kedamaian, keadilan, dan kesejahteraan bagi semua, tanpa memandang perbedaan suku, agama, atau golongan.
Dalam berbagai tulisannya, Buya Syafi'i sering mengkritik radikalisme dan ekstremisme. Ia juga banyak berbicara tentang pentingnya pendidikan yang tidak hanya mementingkan aspek kognitif, tetapi juga membangun karakter dan moral.
Selain itu, Buya Syafi'i juga aktif dalam berbagai forum nasional dan internasional untuk mempromosikan perdamaian, toleransi, dan dialog antarumat beragama. Beliau kerap diundang sebagai pembicara di berbagai konferensi dan seminar, baik di dalam maupun luar negeri.
Warisan dan Pengaruh
Meskipun telah pensiun dari jabatan struktural di Muhammadiyah, pengaruh dan pemikiran Buya Syafi'i Ma'arif terus memberikan inspirasi bagi banyak orang. Beliau tetap aktif menulis, memberikan ceramah, dan terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan.
Kiprah dan dedikasinya dalam memajukan Islam moderat di Indonesia telah membuatnya menerima berbagai penghargaan, baik dari dalam maupun luar negeri. Buya Syafi'i Ma'arif adalah contoh nyata dari seorang ulama yang tidak hanya mendalami ilmu agama, tetapi juga aktif berkontribusi dalam kehidupan sosial dan intelektual bangsa.