Jemaah haji diimbau tidak berlebihan lakukan umrah sunnah menjelang Wukuf di Arafah

Elshinta.com - Puncak haji terhitung akan berlangsung sekitar lebih dari dua pekan lagi. Ibadah haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina) adalah puncak ibadah yang harus diprioritaskan oleh jemaah daripada umrah sunnah.

Oleh karena itu, jemaah diminta untuk menjaga kesehatan agar bisa melaksanakan ibadah dengan kondisi prima. Kepala daker Mekkah, Khalilurrahman dalam wawancaranya pada hari Sabtu (01/06/2024) menegaskan, “Oleh karena itu, kami menghimbau kepada jemaah haji Indonesia dan juga keluarga jemaah haji agar sebelum puncak haji tidak memaksakan diri melaksanakan umrah sunnah berlebih-lebihan.”

Ia menambahkan bahwa ada informasi yang menyebutkan bahwa ada jemaah yang melaksanakan umrah sunnah setiap hari. Hal ini dapat menurunkan energi dan mengganggu kesehatan, mengingat suhu di Masjidil Haram pada siang hari bisa mencapai 41 hingga 43 derajat celsius.

Selain itu, ada juga jemaah yang masih melakukan aktivitas di Masjidil Haram sekitar pukul 10 atau 11 malam Waktu Arab Saudi. Hal-hal demikian apabila kurang prioritas, sebaiknya dihindari agar bisa lebih bijak dalam memanajemen kondisi kesehatan fisik.

Khalilurrahman juga mengimbau kepada keluarga jemaah yang ada di rumah untuk bisa mengingatkan keluarganya yang sedang berhaji, terutama orangtua yang memiliki resiko tinggi agar tidak memaksakan diri melakukan umrah sunnah. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan jemaah sebagai bekal nanti saat Wukuf di Arafah.

“Karena pada hakikatnya, kami mengingatkan kepada jemaah haji Indonesia bahwa mereka datang kesini adalah untuk melaksanakan ibadah haji. Jangan sampai mereka melaksanakan umrah secara berlebihan, ketika puncak haji mereka tumbang, mereka sakit, sehingga tidak bisa melakukan wukuf di Padang Arafah dengan kondisi yang prima, dengan ibadah yang sempurna.” tambahnya.