Munas Aremania Satu digelar, sejumlah tokoh angkat bicara

Elshinta.com - Sejumlah tokoh menaruh harapan besar dalam Musyawarah Nasional (Munas) Aremania Satu yang digelar 1-2 Juni 2024 yang dipusatkan di DOME Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

“Semoga ini jadi terakhir dan tidak ada lagi kasus serupa dan Aremania dapat bersatu,” kata Ovan Tobing salah satu senior Aremania saat memberikan sambutan pada pembukaan Munas Aremania Satu.

Sementara itu Bupati Malang, HM.Sanusi mengapresiasi terlaksananya Munas Aremania Satu.

“Sudah saatnya Aremania jadi satu dan Pemkab Malang sangat siap melakukan kolaborasi dengan lembaga Aremania hasil munas,” ringkasnya.

Sementara itu Exco PSSI Arya Sinulingga menyatakan perlu komitmen bersama Aremania. “Ini memang berat untuk menyatukan serpihan yang sudah dua tahun terjadi dan saatnya untuk bangkit dan melalui munas akan terwujud dan bawa dampak bagi Arema sebagai klub dan ini sangat penting apalagi dengan legalitas suporternya,” katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, El Aris, Senin (3/6).

Staf khusus Menteri BUMN ini menyebut suporter sebagai pemain ke-12.

“Sebagai pemain ke 12 gak boleh ada yang cidera dan harus bahagia saat pulang ke rumah dan terkoordinir dan kita gak mau lagi ada suporter yang berbahaya tentu saja dengan terbentuknya lembaga legalitas dengan member dan tentu saja PSSI nantinya akan melakukan edukasi, literasi termasuk koordinasi dengan kepolisian,” jelasnya.

Yang menarik pada Munas Aremania Satu ini, Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tragedi Kanjuruhan.

“Sebagai pimpinan tertinggi Polres Malang, saya mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas terjadinya tragedi Kanjuruhan dan kami menolak lupa dan terus menaruh ingatan tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022,” ujar Kapolres di hadapan ratusan peserta munas.