BP2MI minta Polri tangkap mafia TPPO
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan hingga kini penanganan dilakukan aparat penegak hukum (APH) belum menjerat para bandar atau mafia pelaku tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Elshinta.com - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan hingga kini penanganan dilakukan aparat penegak hukum (APH) belum menjerat para bandar atau mafia pelaku tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Padahal, kata dia, para bandar beroperasi di balik layar merupakan otak bisnis yang bertanggungjawab atas banyaknya kasus pekerja migran Indonesia menjadi korban kekerasan di luar negeri.
"Mohon maaf dengan segala hormat yang baru diseret hanya kaki tangan, hanya calo," kata Benny saat memberikan sosialisasi pencegahan TPPO di Kampus Pasca Sarjana UNJ, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (31/5).
Menurutnya proses hukum yang belum menyentuh para mafia ini menjadi pemicu kasus TPPO dengan berbagai modus terus memakan korban, bahkan intelektual seperti mahasiswa jadi korban.
Ironinya berdasar penelusuran BP2MI para mafia TPPO tersebut justru berkomplot dengan orang-orang yang diberikan kekuasaan oleh negara, termasuk oknum APH dan lembaga terkait.
Sementara para pekerja migranlah yang harus menanggung kekerasan fisik, kekerasan seksual, bahkan hingga meninggal dunia akibat menjadi korban para mafia TPPO.
"Saya ingin ada efek jera, saya ingin negara tidak kalah melawan para sindikat dan mafia. Republik ini tidak diproklamirkan untuk para pejabat duduk satu meja sama sindikat penempatan ilegal," ujarnya.
Dia mencontohkan adanya oknum anggota Polri, TNI, pegawai lembaga pemerintahan, bahkan pegawai BP2MI yang terlibat dalam pengiriman pekerja migran Indonesia secara ilegal.
Benny berharap pembentukan Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang yang dibentuk pemerintah nantinya dapat menyentuh para mafia TPPO.
BP2MI sendiri menyatakan sudah menyerahkan nama-nama warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi mafia TPPO kepada Polri, dengan harapan mereka dapat diseret ke penjara.
Ia juga mengapresiasi Kapolri yang telah menangkap 900 tersangka TPPO dalam waktu tiga bulan.
"Tapi boleh dong saya memberi message kepada pak Kapolri jangan hanya para kaki tangan, ini ada bandar-bandarnya," pungkasnya seperti dilaporkan Reporter Elshinta, Heru Lianto, Senin (3/6).