Top
Begin typing your search above and press return to search.

Seorang santri di Kudus diduga jadi korban kekerasan pengurus ponpes

Seorang santri beriniasial AA warga Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah yang bersekolah dan mondok di salah satu pondok pesantren (Ponpes) di Desa Samirejo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus diduga menjadi korban kekerasan pengurus ponpesnya.

Seorang santri di Kudus diduga jadi korban kekerasan pengurus ponpes
X
Sumber foto: Sutini/elshinta.com

Elshinta.com - Seorang santri beriniasial AA warga Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah yang bersekolah dan mondok di salah satu pondok pesantren (Ponpes) di Desa Samirejo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus diduga menjadi korban kekerasan pengurus ponpesnya. Santri tersebut kini dirawat di salah satu rumah sakit di Pati karena mengalami kedua tangan terbakar setelah kena sanksi dari pengurusnya.

Santri yang juga sekolah di Madrasah Aliyah kelas 10 tersebut, mondok di ponpes di Desa Samirejo. Ia ketahuan melanggar aturan pondok, setelah itu dita'zir atau dikenai sanksi oleh oknum pengurus pondok tetapi hukumannya diduga kebablasan karena kedua tangan santri dimasukkan ke air panas.

"Itu infomasi yang saya terima karena kejadian di pondok saya kurang faham kronologinya", ujar seorang guru di Madrasah Aliyah saat dikonfirmasi, Jumat (7/6).

Kejadian kekerasan ini sudah seminggu lebih, kondisi korban sudah mulai membaik tinggal pemulihan. Dijelaskan, pondok putra saat ini pindah lokasi agak jauh dari rumah pengasuh. " Dugaan saya oknum pengurus bertindak diluar kontrol dari pengasuh karena kejadiannya pukul 22.00 WIB. Kami berupaya untuk menyelesaikan masalah agar tidak berlarut-larut dan menjadi masalah hukum, meskipun kejadian tidak di madrasah tapi pihak sekolah terkena imbas langsung", imbuhnya.

Waka Polres Kudus Kompol Satya Adi Nugraha mengatakan pihaknya kemarin sudah menerima laporan adanya kasus tersebut. "Korbannya anak-anak ada banyak", katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Jumat (7/6).

Sementara itu, Ketua Jaringan Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Kudus Noor Haniah mengaku mendapatkan laporan adanya santri yang jadi korban kekerasan sehingga menyebabkan luka-luka sehingga dirawat di rumah sakit. Pihaknya saat ini melakukan pendampingan karena anak tersebut masih dibawah umur.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire