Top
Begin typing your search above and press return to search.

Warga Kabupaten Bandung keluhkan maraknya pinjaman dan judi online

Warga masyarakat Kabupaten Bandung, Jawa Barat terutama warga Desa Solokanjeruk, Bandung, Jawa Barat  menyampaikan beberapa keluhan saat Polresta Bandung menggelar Jumat Curhat di Aula Desa Solokanjeruk, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, Jum'at (7/6). Diantaranya marak judi online, pinjaman online warga meminta arahan kepada jajaran Kapolresta Bandung.

Warga Kabupaten Bandung keluhkan maraknya pinjaman dan judi online
X
Sumber foto: Musthafa/elshinta.com.

Elshinta.com - Warga masyarakat Kabupaten Bandung, Jawa Barat terutama warga Desa Solokanjeruk, Bandung, Jawa Barat menyampaikan beberapa keluhan saat Polresta Bandung menggelar Jumat Curhat di Aula Desa Solokanjeruk, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, Jum'at (7/6). Diantaranya marak judi online, pinjaman online warga meminta arahan kepada jajaran Kapolresta Bandung.

Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan warga masyarakat mengeluhkan masih banyaknya pinjaman online dan judi online.

"Tadi ada yang bertanya, bagaimana mengantisipasi maraknya pinjaman online bagi masyarakat," katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Titik Mulyana.

"Kami juga sudah memberikan sharing, kemudian memberikan solusinya agar tidak terjerat dengan pinjol," ujarnya.

Ia menegaskan, masyarakat jangan tergiur dengan pinjaman online. Karena ketika masyarakat tidak bisa membayar, maka orang terdekat yang akan dihubungi oleh pihak operator.

"Yang bersangkutan biasanya memberikan SMS atau WA kepada teman-teman yang ada di kontak tersebut dengan bahasa yang kurang nyaman," tuturnya.

"Lebih baik manfaatkan program pak bupati yang pinjaman tanpa bunga, ini bisa dimanfaatkan untuk bisa meningkatkan taraf hidup atau meningkatkan modal usaha," jelasnya.

Tak hanya pinjaman online, warga yang hadir juga menanyakan terkait dengan pembuatan SIM kolektif. Selain itu ada juga yang berkaitan dengan masih banyaknya geng motor.

"Yang disampaikan tadi geng motor bagaimana geng motor ini diperlakukan oleh masyarakat. Tentunya kami sampaikan bahwa yang melakukan pelanggaran hukum harus mendapatkan konsekuensi hukumnya," ujarnya.

"Artinya setiap orang mendapatkan posisi yang sama didepan hukum dan untuk melakukan pencegahan itu bisa dengan preemtif, preventif dan represif," pungkasnya.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire