Gareth Southgate: Pelatih Inggris di EURO 2020, menjadi pelatih dan turnamen mendatang

Elshinta.com - “Kami tinggal selangkah lagi untuk menjadi juara Eropa, jadi kami tahu itu mungkin,” kata Gareth Southgate selaku runner-up EURO 2020 yang ingin melangkah lebih jauh di EURO 2024 seperti yang dikutip dari wawancara disitus resmi UEFA.

Inggris mengalami penderitaan akibat kekalahan di final UEFA EURO 2020 di kandang sendiri , namun jika pengalaman tersebut merupakan pengalaman yang menyakitkan, hal ini juga membuat manajer Gareth Southgate merasa optimis.

The Three Lions berangkat ke Jerman sebagai salah satu tim favorit, dan meski tim ini belum pernah memenangkan gelar internasional utama sejak Piala Dunia FIFA 1966, Southgate memiliki generasi pemain yang kuat untuk dipanggil.

Pada EURO 2020

Ya, kami mengalami kombinasi aneh dari dunia yang keluar dari COVID pada waktu yang sama dengan turnamen. Kemudian secara perlahan, momentum penonton semakin besar, turnamen semakin maju dan bagi kami, sebuah pertandingan besar, mengalahkan Jerman dengan KO untuk pertama kalinya sejak tahun ’66, jadi itu adalah perjalanan luar biasa yang kami semua jalani. Dan, tentu saja, ketika Anda memimpin negara Anda sebagai manajer, Anda sangat, sangat bangga bisa menyatukan semua orang. Kami belum pernah mencapai final selama lebih dari 50 tahun.

Membagikannya dan mengajak orang-orang dalam perjalanan itu sangatlah menginspirasi. Tapi kemudian, tentu saja, pada akhirnya, Anda gagal. Dan ingatanmu tentang musim panas itu juga ternoda pada titik akhir.

Saat bermain di EURO '96

Saya menonton EURO tahun '92 saat liburan dan saya ingat berpikir, dalam waktu empat tahun itu akan terjadi di Inggris, itu akan menjadi sesuatu yang sangat istimewa untuk menjadi bagiannya dan itu menjadi target di kepala saya sebagai seorang profesional muda. . Jadi, kami menjadi tuan rumah, kami bermain di Wembley lama, yang sebelum musim itu saya belum pernah bermain di sana.

Kenangan terbaik Anda di musim panas itu adalah warnanya, sinar matahari yang bersinar, kebisingannya. Waktu memberi mereka sedikit warna cerah karena tidak semua penampilan kami di turnamen itu luar biasa. Semua orang ingat [kemenangan 4-1 melawan Belanda], tapi kami juga mendapat beberapa hasil. Tapi saya harus mengatakan bahwa hubungan antara fans dan tim sangat besar dan yang pasti persahabatan tim sangat, sangat istimewa.

Tentang menjadi pelatih

Saya merasa telah belajar banyak melalui karier bermain saya, dan saya ingin mendapat kesempatan menjadi seorang manajer, menjadi pelatih, menerapkan apa yang telah saya pelajari selama kehidupan bermain saya. Dan bagian kedua adalah, saya ingin membantu para pemain. Saya merasa pelatih terbaik mengeluarkan yang terbaik dari diri saya – saya pikir saya bisa menjadi pemain yang lebih baik lagi – dan saya ingin mencoba membantu para pemain menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri.

Pada EURO 2024

Kami secara konsisten tampil baik selama lima atau enam tahun. Saya pikir kami berada di peringkat lima besar dunia selama lima tahun terakhir, jadi kami secara konsisten menampilkan performa yang baik. Kami sekarang memiliki pengalaman pertandingan sistem gugur yang sangat besar yang, menurut saya, telah membantu kami. Para pemain kami punya pengalaman bagus dalam meraih kemenangan di level klub, jadi kami berada di tengah-tengah tim yang benar-benar merasa bisa menang. Seringkali tim berbicara tentang kemenangan, namun bukti tidak mendukung hal tersebut.

Kami dapat mendukung hal tersebut dan kami tahu bahwa kami hanya tinggal selangkah lagi untuk menjadi juara Eropa, jadi kami tahu hal itu mungkin terjadi. Dan menurut saya, sebagai sebuah tim, itu merupakan terobosan psikologis bagi Anda. Tapi kita masih punya satu langkah lagi yang harus diambil.