Siap-siap, bakal ada pengaturan kunjungan ke Taman Nasional Komodo
Pelaksana tugas Direktur Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores, Frans Teguh mengatakan pengaturan kunjungan ke Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, penting demi keberlanjutan ekosistem.

Elshinta.com - Pelaksana tugas Direktur Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores, Frans Teguh mengatakan pengaturan kunjungan ke Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, penting demi keberlanjutan ekosistem.
Frans menyebut pengaturan kunjungan dalam waktu tertentu dilakukan guna menjaga pemulihan serta menata keserasian dan keselarasan alam.
Dalam wawancara dengan Radio Elshinta, Selasa (23/7/2024) Frans menjelaskan langkah ini hanyalah penutupan sementara, bukan penutupan permanen dalam mengatur daftar kunjungan wisatawan yang mau berkunjung ke taman nasional.
"Pengaturan seperti ini menyebabkan adanya distribusi kunjungan. Tidak hanya ke taman nasional tapi juga destinasi-destinasi baru di sana. Ini sekaligus berdampak bagi hotel, kafe dan restoran,” tutur Frans.
Secara optimal
Pengaturan kunjungan pada periode waktu tertentu diharapkan tidak hanya memberikan kenyamanan bagi pengunjung. Tapi juga keseimbangan ekosistem secara alami satwa dan segala endemik yang ada di dalamnya.
"Saya kira ini menjadi concern kita yang ingin pariwisatanya lebih bertanggung jawab dan berkualitas sehingga perlu diupayakan secara optimal,” tambah Frans.
Frans memandang tidak perlu ada kekhawatiran yang berlebihan dengan langkah tersebut. Tapi perlu terus mengupayakan agar ada keseimbangan antara pemanfaatan taman nasional sebagai bagian dari konservasi, dan juga sisi bisnis pariwisata tetap bisa berkembang.
Diketahui, Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) berencana menutup aktivitas pariwisata di Taman Nasional Komodo. Adapun rencana tersebut saat ini tengah dimatangkan, dan diperkirakan akan direalisasikan pada tahun 2025. (Der/Tel)