14 Agustus 1961: Ditetapkan sebagai Hari Pramuka Indonesia
Sejarah Hari Pramuka di Indonesia bermula dari gagasan Presiden Sukarno yang ingin menyatukan seluruh gerakan Kepanduan di tanah air.

Elshinta.com - Sejarah Hari Pramuka di Indonesia bermula dari gagasan Presiden Sukarno yang ingin menyatukan seluruh gerakan Kepanduan di tanah air.
Di Indonesia, setiap tanggal 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka atau yang sebelumnya dikenal sebagai gerakan Kepanduan. Gerakan ini juga terdapat di berbagai negara di dunia dan memiliki sejarah panjang. Sebutan internasional untuk gerakan Kepanduan adalah Scouting atau Scout Movement.
Gerakan ini dicetuskan oleh Robert Baden-Powell, seorang anggota angkatan darat di Inggris. Antara tahun 1906-1907, ia menulis buku Scouting for Boys. Intinya, buku ini merupakan panduan bagi remaja untuk melatih keterampilan dan ketangkasan, cara bertahan hidup, hingga pengembangan dasar-dasar moral.
Dikutip dari Scout.org, anggota Kepanduan di seluruh dunia saat ini melebihi 50 juta orang yang tersebar di lebih dari 200 negara. Mereka yang pernah menjadi anggota Kepanduan saat ini banyak yang muncul sebagai tokoh-tokoh dunia terkemuka dari segala bidang keilmuan.
Sejarah Pramuka di Indonesia
Gerakan Kepanduan di Indonesia sudah ada sejak zaman kolonial Hindia Belanda. Tahun 1916, Mangkunegara VII di Surakarta memprakarsai berdirinya Javaansche Padvinders Organisatie.
Setelah itu, bermunculan gerakan-gerakan sejenis yang dikelola oleh organisasi-organisasi pergerakan, sebut saja Hizbul Wathan (Muhammadiyah), Nationale Padvinderij (Boedi Oetomo, Sarekat Islam Afdeling Padvinderij (Sarekat Islam), Nationale Islamietische Padvinderij (Jong Islamieten Bond), dan lain-lain.