Top
Begin typing your search above and press return to search.

KSP klaim aksi terorisme di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo menurun drastis

Kantor Staf Presiden (KSP) menyebut era pemerintahan Joko Widodo, aksi terorisme mengalami penurunan yang signifikan. Dalam wawancara dalam Program Power Breakfast di Radio Elshinta Senin (09/09/2024), Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan, Ridwan habib mengatakan hal ini tidak lepas dari kerja multistakeholder mulai dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Detasemen Khusus (Densus) 88 dan Badan Intelijen Negara (BIN) selama ini.

KSP klaim aksi terorisme di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo menurun drastis
X
Dokumentasi Radio Elshinta Jakarta Program Power Breakfast Senin (9/9/2024)

Elshinta.com - Kantor Staf Presiden (KSP) menyebut era pemerintahan Joko Widodo, aksi terorisme mengalami penurunan yang signifikan. Dalam wawancara dalam Program Power Breakfast di Radio Elshinta Senin (09/09/2024), Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan, Ridwan habib mengatakan hal ini tidak lepas dari kerja multistakeholder mulai dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Detasemen Khusus (Densus) 88 dan Badan Intelijen Negara (BIN) selama ini.

"Namun semua pihak yang terlibat tidak boleh lengah, mengingat kelengahan dapat menjadi pintu masuk serangan dapat terjadi," ujar Ridwan.

Saat ditanya apakah masih ada sel-sel teror, Ridwan menyebut masih ada Jamaah Ansharut Daulah (JAD), hingga Jamaah Islamiyah (JI). Hingga anggota keleompok tersebut belum menerima langkah para seniornya yang membubarkan kelompoknya tersebut dan kembali ke pangkuan NKRI serta mengakui Pancasila sebagai Dasar Negara.

"Tidak ada lagi aktivitas JI sebagai organisasi, bukan berarti semua anggota kelompok mengikuti, sehingga perlu terus dipantau dan waspada karena bisa saja sewaktu-waktu melakukan aksi lone wolf terorism," tegas Ridwan.

Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan ini menduga meski tidak lagi bagian dari jaringan kelompok teroris, namun bisa melakukan serangan atas nama pribadi dan dapat lebih sulit untuk dipahami karena dapat dilakukan kapan saja, dimana saja dan teknik apa saja yang bisa dilakukan, sehingga perlu tetap menjadi atensi.

"Seseorang yang bukan lagi bagian dari kelompok terorisme, bisa saja melakukan penyusunan kembali dengan membentuk kelompok teror baru. dan perlu didalami secara serius," tutur Ridwan.

Masa kerja KSP sisa 41 hari, Ridwan mengaku pihaknya tetap memaksimalkan upaya agar jangan ada gangguan keamanan masa transisi pemerintahan Presiden Joko Widodo kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto.(der/nak)

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire