Pertama kali, Untidar kirim mahasiswa KKN di luar negeri

Elshinta.com - Untuk pertama kalinya, Universitas Tidar Magelang (Untidar) Jateng, akan mengirim mahasiswanya untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di luar negeri. Saat ini ada lima mahasiswa yang sudah siap untuk mengikuti kegiatan selama tiga bulan ini di negara tetangga Malaysia.

Lima mahasiswa ini akan bergabung bersama mahasiswa lainnya di Indonesia melaksanakan KKN dari tanggal 18 September -19 Desember. Kelimanya adalah Cinta Amalia Safitri (Pendidikan Bahasa Inggris), Anita Suslowati (Biologi), Anisa Nur Khasanah (Biologi), Rian Susanto (Ilmu Adminintrasi Negara) dan Oktavian Dika Hermawan (Hukum).

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Untidar Magelang, Eny Boedi Orbawati menjelaskan, para mahasiswa ini nantinya akan memberikan pendidikan di sanggar belajar anak, khususnya untuk anak-anak imigran gelap Indonesia yang ada di Malaysia. Anak-anak ini tidak memiliki dokumen-dokumen administrasi, seperti paspor dan lain sebagainya. Sehingga mereka tidak bisa sekolah di sekolah umum. Karena itu, mereka memerlukan bantuan dari Indonesia.

"Di Malaysia, para mahasiswa akan memberikan motivasi agar mereka memiliki cita-cita yang tinggi, ada kemauan keras untuk merubah kehidupannya. Mahasiswa juga punya misi memperkenalkan Indonesia supaya mereka nanti bisa keinginan untuk pulang ke Indonesia. Informasinya, pemerintah juga akan membantu," terang Eni seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Kurniawati, Rabu (18/9).

Bagi mahasiswa yang mengikuti KKN di Malaysia, Eni mengatakan bahwa kegiatan itu dikonversi dengan ditambah 20 sistem kredit semester.

Rektor Untidar Prof Sugiyarto saat melepas mahasiswa KKN , Selasa (17/9/2024) mengatakan, bahwa universitas menanggung sebagian pembiayaan untuk mereka selama di Malaysia.

Diakui kegiatan KKN di luar negri baru pertama kali dilakukan, dan ini merupakan keberanian Untidar untuk bisa tampil di kancah internasional. Mahasiswa yang dikirim sudah melalui seleksi yang cukup ketat. "Sebenarnya yang berminat cukup banyak namun hanya lima yang lolos seleksi," ujarnya.

Kegiatan ini merupakan kesepakatan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) dengan Atdikbud Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur.

Sugiyarto berharap KKN internasional bisa dilaksanakan secara kontinyu. Pihaknya juga menginginkan jumlah mahasiswa yang KKN di luar negeri bisa semakin banyak.