Heboh penangkapan tsk IS, begini kronologi versi kepala desa
Penangkapan IS tersangka kasus pembunuhan NKS gadis penjual gorengan di Padang Pariaman Sumatera Barat masih menjadi pembicaraan di masyarakat. Polisi menangkap IS di loteng sebuah rumah kosong setelah buron lebih dari 10 hari disaksikan ratusan warga. Video penangkapan IS beredar luas di media sosial menuai ragam komentar warganet. Dalam wawancara di Radio Elshinta, Wali Nagari (Kepala Desa) Kayu Tanam Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam, Kab Padang Pariaman Sumbar Harmen Sandri menceritakan kronologi penangkapan tersangka.

Elshinta.com - Penangkapan IS tersangka kasus pembunuhan NKS gadis penjual gorengan di Padang Pariaman Sumatera Barat masih menjadi pembicaraan di masyarakat. Polisi menangkap IS di loteng sebuah rumah kosong setelah buron lebih dari 10 hari disaksikan ratusan warga. Video penangkapan IS beredar luas di media sosial menuai ragam komentar warganet.
Dalam wawancara di Radio Elshinta, Wali Nagari (Kepala Desa) Kayu Tanam Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam, Kab Padang Pariaman Sumbar Harmen Sandri menceritakan kronologi penangkapan tersangka.
Harmen Sandri mengungkapkan warga tanpa kenal lelah membantu polisi memburu tersangka, keluar masuk hutan siang malam, sejak hari pertama pencarian. Terkadang banyak informasi yang didapat mengenai lokasi persembunyian sehingga lokasi pencarian pun kerap berubah.
"Pada suatu waktu, warga setempat melintasi depan rumah kosong, kemudian duduk-duduk di teras. Lalu ada pemikiran, jangan-jangan bersembunyi di rumah kosong ini," ungkap Harmen Sandri saat diwawancara di Radio Elshinta Jumat (20/9/2014).
Selanjutnya kata Harmen, warga berinisiatif meminjam kunci rumah yang dipegang oleh tetangga yang tinggal di depan rumah.
"Pas coba dibuka, kunci ga bisa buka pintu, terkunci dari dalem, disitulah awal kecurigaan kami," ungkap Harmen.
"Warga semakin yakin ketika melihat ada seseorang yang lari di dalam rumah saat mengintip dari jendela," tambahnya
Harmen mengungkapkan warga kemudian melapor ke polisi mengenai kecurigaan ini, namun informasi cepat beredar sehinga yang semula ada puluhan, kemudian jumlah warga yang datang terus bertambah mencapai ratusan orang.
"Warga turut mengepung rumah kosong tersebut namun menunggu kedatangan polisi. Meski marah warga tetap patuh dengan aturan. Polisi kemudian masuk ke dalam rumah dan menangkap tersangka yang bersembunyi di loteng."
Harmen Sandri yang juga berada di lokasi saat penangkapan tersangka IS menceritakan banyak warga yang marah saat tersangka digelandang polisi keluar dari rumah kosong. Namun dengan penjagaan ketat tidak ada warga yang main hakim sendiri hingga dibawa ke Mapolres Padang Pariaman untuk diperiksa.
Harmen menjelaskan tersangka adalah warga desanya sehingga banyak warga yang turut membantu polisi mencari dan menangkap IS. Bahkan dirinya bersama tokoh masyarakat pernah mendatangi kediaman ayahnya namun juga tidak mengetahui keberadaan IS.
"Warga marah dan mengutuk dengan perbuatan tersangka. Korban NKS (18) merupakan warga desa tetangga, sementara tempat kejadian perkara berjarak sekitar 3-5 km. Beruntung banyak polisi berjaga, sehingga warga yang mencoba menghadang akhirnya membiarkan tersangka dibawa polisi ke mobil untuk diperiksa ke Mapolres," ungkap Harmen.
Seperti diketahui seorang gadis penjual gorengan inisial NKS dilaporkan hilang sejak Jumat (6/9/2024). Setelah melakukan pencarian polisi menemukan NKS tiga hari kemudian dalam keadaan meninggal dunia terkubur pada hari Minggu (8/9/2024). Jasadnya ditemukan dalam keadaan tidak berbusana dengan tangan terikat di dekat sebuah rumah di Kayu Tanam.
Saat ini tersangka IS sedang menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Padang Pariaman. Polisi masih mendalami motif, pengakuan tersangka yang kerap berubah dan kemungkinan adanya pelaku lain.
"Saat ini warga merasa puas akhirnya IS telah tertangkap untuk diperiksa dan diproses hukum atas perbuatannya," pungkas Harmen Sandri. (nak)