Anggota DPRD Jakarta: Puskeswan hanya penampungan sementara
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Francine Widjojo mendukung langkah Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan (Puskeswannak) DKI Jakarta untuk melakukan pembenahan fundamental untuk memperbaiki fasilitas, layanan, dan kesejahteraan hewan.

Elshinta.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Francine Widjojo mendukung langkah Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan (Puskeswannak) DKI Jakarta untuk melakukan pembenahan fundamental untuk memperbaiki fasilitas, layanan, dan kesejahteraan hewan.
Hal ini terkait dengan kematian dua anjing di Shelter Puskeswan Jakarta, beberapa waktu lalu. Kejadian ini sempat viral dan menjadi perbincangan di kalangan penyayang hewan.
Francine mengingatkan shelter hanyalah tempat penampungan sementara. Dukungan ini disampaikan Francine saat melakukan audiensi dan peninjauan Puskeswan di Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (28/10/2024). “Jadi, selain ditampung, fokus utamanya adalah untuk mendapatkan adopter,” ujar pegiat kesejahteraan hewan.
Francine juga meminta Puskeswan untuk meningkatkan layanan dengan menyediakan layanan gawat darurat 24 jam dan akan memperjuangkan anggaran untuk Puskeswan di komisinya.
“Saya berharap pembenahan Puskeswan difokuskan pada perbaikan fasilitas yang sudah ada dan meningkatkan kesejahteraan hewan ketimbang terburu-buru menambah kapasitas shelter. Pembenahan Puskeswan ini tentu memerlukan dukungan anggaran yang akan saya perjuangkan di DPRD,” ujar anggota Komisi B di DPRD Provinsi DKI Jakarta ini.
Menutup audiensi dan kunjungan ke Puskeswan Jakarta, Francine mendampingi penyerahan sekitar 100 kilogram makanan anjing dan kucing merek IAMS yang didonasikan Mars Petcare Indonesia melalui Yayasan Peduli Kucing dan Peduli Stray Indonesia. Penyerahan donasi dilakukan pegiat kesejahteraan hewan dari Peduli Stray Indonesia, Sigit Widodo.
Sementara itu, Plt. Kepala Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan (Puskeswannak) DKI Jakarta, dr. drh. Hasudungan A. Sidabalok, M.Si mengakui masih banyak yang perlu diperbaiki di Puskeswan Jakarta, termasuk belum tersosialisasinya perihal adopsi hewan yang dirawat di shelter. Puskeswan akan memperbaiki kualitas shelter, termasuk soal makanan dan pengobatan hewan-hewan yang ditampung sementara di sana sebelum mendapatkan adopter.
Hasudungan mengatakan Puskeswan Jakarta juga tengah memperbaiki prosedur operasi standar (SOP) dengan disupervisi Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI). Puskeswan berencana menambah jumlah dokter hewan dan paramedis di tahun 2025 agar dapat beroperasi 24 jam.
“Sekarang sebetulnya juga sudah 24 jam, tapi khusus untuk layanan rawat inap. Untuk emergency memang saat ini belum ada,” jelas Plt. Kepala Puskeswannak DKI Jakarta.
Terkait tidak adanya lagi kegiatan sterilisasi kucing gratis di Puskeswan yang sebelumnya diadakan setiap Rabu, Hasudungan menjelaskan sterilisasi gratis sebenarnya tetap diadakan oleh Puskeswan Jakarta, namun pelaksanaannya dilakukan tersebar di enam wilayah DKI Jakarta agar lebih mudah dijangkau oleh masyarakat.
“Tahun ini di tiap sudin wilayah dilakukan sterilisasi 200 ekor kucing, sehingga targetnya tahun ini total 1.200 kucing disterilisasi gratis di seluruh Jakarta dengan dukungan Puskeswan. Untuk 2025 akan kita coba mix lagi, sebagian di tiap wilayah, tidak menutup kemungkinan sebagian akan dilakukan (sterilisasi) lagi di sini,” tutup Hasudungan. (Der/Ter)