SAR Maumere: 9 MD dan 1 kritis akibat erupsi Gunung Lewotobi

Elshinta.com - 9 orang meninggal dunia dan 1 orang kritis akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan SAR Maumere, Supriyanto Ridwan menyampaikan seluruh korban telah berhasil dievakuasi, 9 korban meninggal dunia telah dikembalikan kepada keluarga untuk dimakamkan dan 1 korban kritis masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Flores Timur.

“Saat ini korban semua sudah kami evakuasi termasuk yang kritis, 1 orang di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Flores Timur dan 9 orang meninggal dunia sudah di keluarganya masing-masing” ujar Supriyanto dalam wawancara di Radio Elshinta Selasa pagi (5/11/2024).

Hingga saat ini, Supriyanto mengatakan bahwa sekitar 200 anggota SAR gabungan dikerahkan untuk mencari kemungkinan korban lainnya yang tidak dilaporkan keluarganya serta menjaga agar tidak ada warga yang mencoba kembali menengok rumah dan ternaknya yang berada dalam radius kurang dari 7 kilometer. Masyarakat dianjurkan oleh pemerintah untuk menjauh dan tidak melakukan aktivitas apapun pada radius kurang dari 7 kilometer sebagai batas aman.

“Yang terdampak saat ini adalah masyarakat yang berada di radius kurang dari 7 kilometer”

Supriyanto menjelaskan saat ini pengungsi berada di 3 posko di Kecamatan Larantuka, data sementara jumlah pengungsi di 2 posko pengungsian Kecamatan Larantuka, terdiri dari sekitar 606 orang dan 787 orang. Namun, untuk data selengkapnya belum bisa dilaporkan karena masih dalam proses pendataan lebih lanjut.

Ditambahkannya bahwa posko SAR berada di dekat posko pengungsian dan ada 1 posko lagi yang disiapkan di wilayah Maumere, dimana jaraknya sekitar 16 kilometer, sebagai antisipasi jika pengungsi bertambah banyak kedepannya.

Terkait dengan ketersediaan logistik untuk kebutuhan pengungsi dipastikan aman.

“Saya bersyukur masyarakat banyak yang membantu, untuk stok makanan dipastikan aman karena banyak juga yang mengirimkan bantuan makanan” kata Supriyanto

Diketahui, berdasarkan laporan dari Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) gunung tersebut erupsi pada Senin (4/11) dinihari pukul 02.48 WITA namun tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi tersebut mengakibatkan sejumlah rumah dan gedung sekolah terbakar. (sus/nak)