Indeks risiko bencana tinggi, Pemprov Jatim gelar apel kesiapsiagaan hadapi dampak banjir
Pemerintahan Provinsi Jawa Timur menggelar Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Dampak Bencana Banjir 2024/25.

Elshinta.com - Pemerintahan Provinsi Jawa Timur menggelar Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Dampak Bencana Banjir 2024/25. Kegiatan apel kesiapsiagaan dilaksanakan di lapangan Wisata Bendungan Gerak Waru Turi Kecamatan Gampeng Rejo Kabupaten Kediri.
Acara tersebut dihadiri PJ Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono yang bertindak sebagai pembina upacara. Dalam sambutanya bersangkutan mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana.
"Bencana itu pasti ada, apalagi Jawa Timur yang memang dari awal mempunyai indeks resiko bencana yang sangat tinggi. Dimana semua kemungkinan bencana berpotensi terjadi di Jawa Timur," terangnya, Selasa 5 November 2024.
"Berkat kesiapsiagaan dan seluruh rangkaian kegiatan mitigasi bencana maka indeks risiko bencana semakin tahun makin turun. Itu semua karena kita peduli.Semua unsur yang terlibat dalam pelaksanaan penanggulangan bencana bekerja sesuai dengan siklusnya," ungkapnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Fendi Lesmana.
PJ Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono menyebut bencana Hidrometeorologi di Jawa Timur diperkirakan akan lebih berpotensi besar diakhir bulan November, Desember 2024 hingga Febuari 2025.
Lebih lanjut dalan dua tahun terakhir Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah berupaya untuk melengkapi kebutuhan peralatan berat yang dibutuhkan.
"Salah satunya kita sudah mengadakan ekskavator dengan 9 unit. 1 mobil pump serta kelengkapan fisik penanggulangan bencana lainya. Tentunya tidak cukup kita harus menghitung bagaimana geografis kita. Kita tidak bisa berjalan sendiri karena bencana bisa ditangani dengan sebuah sistem yang terintegrasi didukung oleh semua unsur saling melengkapi," pungkasnya.
Sebagai bagian dari rangkaian apel kesiapsiagaan menghadapi dampak bencana ini, Adhy Karyono juga melakukan penanaman bibit Pohon Tabebuya serta penebaran 20.000 benih ikan yang terdiri dari ikan wader, baderbang, nilem, sengkaring, dan muraganting.
Pada kesempatan yang sama, Pj. Gubernur Adhy menyerahkan sejumlah penghargaan. Diantaranya diberikan kepada Kepala BBWS Brantas sebagai apresiasi atas kinerja pembangunan infrastruktur sumber daya air terbaik; Kepala BBWS Bengawan Solo sebagai pengelola sarana prasarana berkelanjutan terbaik.
Lalu penghargaan sebagai pengelola waduk terbaik diberikan kepada Direktur Perum Jasa Tirta I; apresiasi untuk komunitas peduli sungai diberikan kepada Aliansi Masyarakat Blega Bersatu (Madura).
Sekentara itu Pj. Gubernur Jatim ini juga memberikan beberapa apresiasi berupa tali asih untuk sejumlah Unit Pelaksana Teknis (UPT). Antara lain UPT Pasuruan DPU SDA sebagai pengamat terbaik Prov. Jatim Th. 2024; UPT Kediri DPU SDA sebagai juru terbaik Prov. Jatim Th. 2024; UPT Madura DPU SDA sebagai operator pompa terbaik Prov. Jatim Th. 2024.
Kemudian apresiasi tali asih untuk PPA Terbaik Prov. Jatim Th 2024 diberikan kepada UPT Bondowoso DPU SDA; pekarya terbaik Prov. Jatim Th 2024 diberikan kepada UPT Bojonegoro DPU SDA; petugas siaga banjir terbaik Prov. Jatim Th. 2024 diberikan kepada UPT Lumajang DPU SDA.
Orang nomor satu di Jatim ini juga berkesempatan meninjau perlengkapan dan alat kesiapsiagaan El nino dan Banjir meliputi dapur umum , tenda darurat pengungsi, eksavator, dump truck, perahu karet, dan truck rescue. Ia juga meninjau demo simulasi pembersihan sedimentasi sungai yang dilakukan menggunakan Excavator Amfibi.
Sejumlah instansi terkait ikut terlibat diantaranya Dinas PU SDA Provinsi Jawa Timur,Dinas Sosial Jawa Timur, BPBD se Jawa Timur.