Rampak Genteng 2024, semarak diikuti ribuan peserta meski cuaca hujan
Ribuan warga di Kabupaten Majalengka Jawa Barat antusias mengikuti Rampak Genteng 2024 di lapangan eks Pabrik Gula Jatiwangi, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Senin (11/11/2024).
Sumber foto: Enok Carsinah/elshinta.com.Elshinta.com - Ribuan warga di Kabupaten Majalengka Jawa Barat antusias mengikuti Rampak Genteng 2024 di lapangan eks Pabrik Gula Jatiwangi, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Senin (11/11/2024).
Mereka terlihat semangat mengikuti festival budaya yang diselenggarakan setiap tiga tahun sekali meski gerimis tak henti mengguyur wilayah Kecamatan Jatiwangi dan sekitarnya.
Para peserta Rampak Genteng 2024 yang terdiri dari kalangan pelajar, mahasiswa, guru, ASN, Polri, hingga berbagai elemen masyarakat itu tak meninggalkan tempat duduknya masing-masing.
Dentingan suara genteng yang dimainkan menggunakan dua stik kayu secara serentak dalam kegiatan itu menjadi alunan musik yang terdengar merdu di telinga, sehingga seperti tak mengurangi kemeriahan acara.
Rintik hujan yang tak berhenti selama acara berlangsung juga tampaknya memberi keberkahan tersendiri bagi pedagang asongan yang menjajakan jas hujan plastik.
Warna-warni jas hujan plastik yang dikenakan para peserta seolah menambah kemeriahan Rampak Genteng 2024 yang turut diikuti tamu undangan dari Yaman, Belanda, Lebanon, Mesir, Jepang, Thailand, Tunisia, dan lainnya.
Pimpinan JaF, Ginggi Syarif Hasyim, mengatakan, Rampak Genteng menjadi pengingat bahwa Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, memiliki sejarah panjang dalam hal pembuatan Genteng.
"Bagi masyarakat Kecamatan Jatiwangi, genteng dan tanah liat bukan sekadar atap, tetapi sudah menjadi budaya," ujar Ginggi Syarif Hasyim seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Enok Carsinah, Rabu (13/11).
Ia mengatakan, even itu pun digelar setiap tiga tahun sekali untuk memperingati Tahun Tanah yang notabene sudah menjadi bagian dari budaya warga Kecamatan Jatiwangi.
Selain itu, Rampak Genteng juga menjadi pernyataan terkait identitas warga Kecamatan Jatiwangi untuk menghargai, dan menjadikan tempat tinggalnya lebih bermartabat.
"Rampak Genteng ini menjadi pernyataan bahwa kami tidak hanya menumpang hidup, karena kami ingin mewariskan segala sesuatu untuk generasi masa depan," kata Ginggi Syarif Hasyim.
Pihaknya mengakui, kegiatan tersebut menjadi sarana gotong-royong masyarakat, karena 4 ribuan peserta yang hadir bersepakat untuk berjuang bersama menunjukkan semangat melestarikan tradisi lokal.
Ia pun menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta yang mengikuti Rampak Genteng 2024, dan berlatih kira-kira sejak dua bulan lalu untuk menyelaraskan iramanya.
"Seluruh rangkaian Rampak Genteng dilaksanakan hanya dua jam (digelar) setiap tiga tahun, dan kami sangat berterima kasih kepada seluruh kalangan yang sama-sama berkeringat dari awal hingga selesai," ujar Ginggi.




