Top
Begin typing your search above and press return to search.

Hadapi puncak musim penghujan, Pemkab Sukoharjo apelkan perangkat kebencanaan 

Tim gabungan kebencanaan melaksanakan apel siaga bencana di halaman Pemkab Sukoharjo, Jawa Tengah, guna kesiapan menghadapi puncak musim hujan.

Hadapi puncak musim penghujan, Pemkab Sukoharjo apelkan perangkat kebencanaan 
X
Sumber foto: Deni Suryanti/elshinta.com.

Elshinta.com - Tim gabungan kebencanaan melaksanakan apel siaga bencana di halaman Pemkab Sukoharjo, Jawa Tengah, guna kesiapan menghadapi puncak musim hujan. Personil dan peralatan yang dibutuhkan dalam penanganan bencana alam sepenuhnya siap digunakan. Masyarakat diminta siaga menghadapi bencana alam mengingat curah hujan tinggi dan angin kencang saat peralihan musim.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo Widodo mengatakan, secara geografis sebagian besar wilayah Kabupaten Sukoharjo dialiri Sungai Bengawan Solo dan anak-anak sungainya. Sehingga potensi bencana musim penghujan yang paling diwaspadai adalah ancaman banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo.

"Saat ini yang paling diwaspadai adalah angin kencang dan hujan deras," kata Widodo seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Deni Suryanti, Jumat (15/11).

Langkah antisipasi sudah dilakukan oleh berbagai pihak, baik pengelola saluran dalam hal ini Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) dengan pembentukan posko bencana disepanjang aliran sungai secara menyeluruh. Dan pemerintah daerah memperkuatnya dengan kesiapsiagaan personel maupun perlengkapan kedaruratan.

Widodo menyampaikan, pemerintah daerah telah memetakan potensi bencana musim penghujan di Sukoharjo diantaranya adalah banjir, tanah longsor dan angin kencang. Sebagai dasar data sepanjang Bulan Januari sampai Oktober 2024 telah terjadi bencana angin kencang sebanyak 19 kali, banjir empat kali dan tanah longsor dua kejadian.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa akhir tahun 2024 sampai awal tahun 2025 merupakan puncak musim penghujan untuk wilayah Jawa Tengah termasuk Sukoharjo.

"Januari dan Februari 2025 masih masuk puncak musim penghujan," ujarnya.

Sementaran Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, Ariyanto Mulyatmojo menambahkan, curah hujan disejumlah wilayah di Sukoharjo cukup tinggi akhir-akhir ini. Hujan disertai angin kencang berdampak pada kerawanan bencana alam, salah satunya terlihat dengan mulai naiknya debit air Sungai Bengawan Solo.

"Kami melakukan pengamatan langsung ke sungai karena intensitas hujan juga meningkat," kata dia.

Warga yang tinggal disepanjang aliran Sungai Bengawan Solo sudah diminta waspada. Relawan tanggap bencana ditingkat desa rawan bencana sudah diakktifkan sekaligus pengecekan kelayakan alat evakuasi. Petugas sudah diintensifkan melaksanakan pemantauan bantaran sungai saat terjadi hujan deras dengan durasi yang panjang.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire