Wamen Dikdasmen sebut tiga program guru bermutu diantaranya kesejahteraan

Elshinta.com - Puluhan ribu guru memadati Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah untuk mengikuti Festival Transformasi Pendidikan BBGP Provinsi Jawa Tengah, Jumat (15/11/2024) malam. Acara dihadiri Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat.

Dalam sambutannya, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat mengatakan tiga program untuk menyiapkan guru dan pendidikan bermutu.

"Untuk mewujudkan generasi emas, maka perlunya pendidikan yang bermutu. Kementerian Dikdasmen punya program itu," terangnya.

Yang pertama, kompetensi guru. Ia mengatakan kalau pihaknya telah menyiapkan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi. Selanjutnya yang kedua yakni mengurangi beban adminitratif. Untuk hal ini setelah pihaknya menerima aspirasi dan beban admintrasi dikurangi.

"Hal ini, dalam rangka guru hebat indonesia kuat mewujudkan generasi emas, " ujar Atip seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Agung Santoso, Sabtu (16/11).

Kemudian yang ketiga, pihaknya akan memberikan kesehjateraan bagi guru. Ia mengatakan inilah menjadi harapan para guru selama ini. "Kenapa yang ketiga lebih keras, inilah yang menjadi harapan para guru. Kita sudah menghitung," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Balai Besar Guru Penggerak Jawa Tengah, Darmadi mengatakan, dalam hal ini, banyak kegiatan inovasi, peningkatan kompetensi kepala sekolah, dan lain sebagainya di Solo dan kabupaten sekitar. Hal ini untuk menerjamahkan kebijakan kementerian di daerah serta memperingati Hari Guru Nasional.

"Tujuan ini, memberikan apreasiasi insan pendidikan di Jawa Tengah," terangnya.

Pada kesempatan itu, pemberian penghargaan kepada 41 orang. Dalam hal ini, anugerah jambore guru dan tenaga kerja pendidikan peserta terbaik Jawa Tengah. Berikut juga, talkshow dihadirkan juga guru inovasi asal Medan yang tengah viral di sosmed. Dan ini bernama Sri Tri Adi Nata atau Sernata, guru musik dengan menyajikan lagu ciptaanya berjudul Guru Terbaikku.

"Saya mengajar dengan hati, awalnya sosmed untuk sendiri tapi berkembang untuk sekolah," terangnya.