Top
Begin typing your search above and press return to search.

Jurus Ridwan Kamil-Suswono hadirkan air bersih bagi seluruh warga Jakarta

Debat ketiga Pilkada Jakarta 2024 digelar di Hotel Sultan Jakarta. Dimana debat tersebut mengangkat tema Lingkungan Hidup dan Tata Kota, dengan enam sub tema yang meliputi penanganan banjir, penataan permukiman, penurunan emisi dan polusi udara, transisi energi terbarukan, pengelolaan sampah, ketersediaan air bersih, serta kota layak huni dan penataan ruang terbuka hijau.

Jurus Ridwan Kamil-Suswono hadirkan air bersih bagi seluruh warga Jakarta
X
Sumber foto: Radio Elshinta/ Arie Dwi Prasetyo

Elshinta.com - Debat ketiga Pilkada Jakarta 2024 digelar di Hotel Sultan Jakarta, Minggu (17/11/2024). Dimana debat tersebut mengangkat tema Lingkungan Hidup dan Tata Kota, dengan enam sub tema yang meliputi penanganan banjir, penataan permukiman, penurunan emisi dan polusi udara, transisi energi terbarukan, pengelolaan sampah, ketersediaan air bersih, serta kota layak huni dan penataan ruang terbuka hijau.

Pasangan calon Ridwan Kamil-Suswono yang berpengalaman sebagai sebagai kepala dan menteri menjadi kekuatan utama pasangan ini, saat menjelaskan topik mengenai air air bersih muncul dalam debat pamungkas Pilkada Jakarta pada Minggu, (17/11/2024).

"Mantan menteri PUPR, Pak Basuki, pernah menyampaikan bahwa waduk Jatiluhur cukup untuk mensuplai air minum untuk Jakarta. Tinggal perlu pipanisasi, distribusi yang dimaksimalkan,” ujar Ridwan Kamil, seperti yang dilaporkan Reporter Elshinta Arie Dwi Prasetyo.

Dimana, terlihat yang saat ini distribusi air bersih melalui pipa PDAM baru menjangkau sekitar 67 persen warga Jakarta. Sisanya merupakan kelompok ekonomi lemah yang belum terlayani. Oleh karena itu, pasangan Ridwan Kamil-Suswono menghadirkan solusi tepat guna yang bisa segera diimplementasikan.

“Untuk wilayah yang belum ada pipanya, pasangan RIDO menawarkan inovasi jangka pendek berupa subsidi selisih harga PAM dan jeriken. Banyak warga yang membeli air bersih di jeriken yang harganya mencapai dua kali lipat. Ini selisihnya akan kita subsidi sampai pipanya jadi. Pemerintah harus hadir, terutama bagi kelompok yang lemah,” kata Ridwan Kamil.

Sementara, Dalam debat terakhir tersebut panelis debat termasuk Anton Aliabbas, Dosen Hubungan Internasional Universitas Paramadina dan Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE); Dr. Yayat Supriyatna, Pakar Tata Kota Universitas Trisakti; Harry Ara Hutabarat, Ketua Komisi Informasi Provinsi DKI Jakarta; Dr. Arisman, Pakar Lingkungan sekaligus Direktur Eksekutif Center for Southeast Asian Studies (CSEAS) Indonesia; Dr. Endang Sulastri, Dosen Ilmu Politik FISIP UMJ; Karyono Wibowo, Pengamat Politik dan Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI); dan Suci Fitriah Tanjung, Direktur Eksekutif WALHI Jakarta.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire