Pemkab Kudus gelar sosialisasi wujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih

Elshinta.com - Pemkab Kudus mengelar sosialisasi stakeholder dengan tema 'Mewujudkan Asta Cita dalam penyelenggaraan pemerintahan yang bersih menuju Indonesia Emas 2045'. Acara berlangsung di Pendopo Kabupaten Kudus, Senin (18/11) dihadiri jajaran Forkopimda, kades dan Stakeholder terkait.

Penjabat Bupati Kudus Muhammad Hasan Chabibie mengatakan komitmen pemkab Kudus dalam membangun pemerintahan yang bersih, transparan dan akuntabel melalui zona integritas. "Pemkab Kudus secara konsisten mengencarkan program sosialisasi dan kampanye anti korupsi," katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini.

Program ini dilakukan baik melalui daring melalui medsos maupun situs resmi pemerintahan. Maupun melalui luring berupa berbagai media publikasi. Fokus kegiatan berups edukasi pencegahan pungli, pendidikan anti korupsi maupun kampanye penguatan integritas. Sebagai bukti nyata yakni Desa Jepang Kecamatan Mejobo yang meraih penghargaan sebagai Desa Anti korupsi tahun 2023 serta juara 2 lomba budaya lokas Desa Anti korupsi.

Nurul Ghufron wakil ketua KPK menyampaikan pentingnya penerapan strategi pencegahan korupsi secara terintegrasi melalui Monitoring Center For Prevention (MCP). Sistem MCP dapat diakses melalui platform JAGA.ID menjadi alat evaluasi berbasis delapan fokus area termasuk perencanaan anggaran, pengadaan barang dan jasa hingga pelayanan publik.

Nurul menyoroti sejumlah titik rawan korupsi di Pemda seperti rotasi ASN, pengelolaan anggaran. KPK mengadopsi 3 pendekatan utama untuk mengatasi hal tersebut, yakni melalui pendekatan hukum, perbaikan sistem dan pendidikan integritas.