IDI berikan bantuan gratis susu segar ke Ponpes Jam'Iyyatul Qurro
Para dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Boyolali Jawa Tengah bekerja sama dengan Perdatin Solo Raya melakukan bhakti sosial, Peduli Susu Boyolali.

Elshinta.com - Para dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Boyolali Jawa Tengah bekerja sama dengan Perdatin Solo Raya melakukan bhakti sosial, Peduli Susu Boyolali. Mereka memberikan bantuan secara gratis, vitamin dan gizi berujud susu segar sapi kepada lebih dari sembilan ratusan santri Pondok Pesantren Jam'iyyatul Qurro di Desa Sempu, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (23/11/2024).
Ketua IDI Boyolali, Didik Suprapto mengatakan, aksi beli susu ke peternak sapi perah di Boyolali, sekaligus membagi susu ke Pondok Pesantren Jam'iyyatul Qurro, Sempu Andong Boyolali, merupakan tindak lanjut aksi serupa yang telah dilakukan sebelumnya di pondok pesantren di Boyolali. Diharapkan aksi beli susu Boyolali dan untuk dibagikan para santri, lansia dan anak-anak yang kekurangan gizi di Boyolali dapat membantu.
"Aksi sosial tahap dua ini, Insya Allah IDI Cabang Boyolali membagi 1.000 liter susu segar. Semoga dengan bantuan atau pemberian susu ke pondok pesantren, ke santri santri dan lansia ataupun ke anak anak kurang gizi bisa membantu meningkatkan gizi bagi yang membutuhkan," kata Ketua IDI Cabang Boyolali, Didik Suprapto, seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sarwoto, Senin (25/11).
Lebih lanjut Didik Suprapto mengatakan, dalam pemberian bantuan tersebut, IDI Cabang Boyolali disupport oleh Perdatin Solo Raya dan juga Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Boyolali. "Insya Allah kami terus akan melakukan kegiatan bermanfaat, utamanya bagi bagi susu untuk yang lebih membutuhkan," kata Didik Suprapto.
Sementara itu perwakilan Perhimpunan Dokter Spesialis Anastesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin) Solo Raya, Dzulfrida Setiawan mengatakan, "Dokter anastesi di Solo Raya sangat peduli dengan kejadian kasus susu di Boyolali. Prihatin dengan kasus susu di Boyolali, kami bekerja sama dengan IDI Boyolali, ingin berbakti sosial membantu permasalahan susu di Boyolali, sekaligus menyalurkan agar susu bermanfaat untuk perbaikan gizi," kata Dzulfrida Setiawan.
Sementara itu pengasuh Pondok Pesantren Jam'Iyyatul Qurro Sempu Andong, Muhamad Mahfhut menyambut gembira dan berterimakasih atas bantuan untuk menambah gizi dari para dokter tersebut untuk para santri. Diharapkan bantuan tersebut dapat membawa berkah di pondok dan lingkungan pondok pesantren.
"Kami selaku pengasuh Pondok Pesantren,berterimakasih kepada para dokter semoga bermanfaat dan berkah bagi para santri," kata Muhamad Mahfhut.
Lebih lanjut Muhamad Mahfud, Pondok Pesantren yang diasuhnya terdapat sekitar 900 orang putra putri. Dan juga ada santri luar dan dalam.Yang dalam adalah santri yang mondok dan yang luar santri yang ikut mengaji di pondok. Jumlah total sebanyak kurang lebih 3.000 jamaah. Dengan berkembangnnya zaman, Ponpes Jam'Iyyatul Qurro mendirikan pendidikan formal.Yakni MTS Alkutukiah dan MA Alkutukiah.
"Kami berharap ada kelanjutan bantuan tersebut. Dan bakti sosial ini dapat menambah kesehatan para santri dan lingkungan. Sehingga cerdas dalam pendidikan," katanya.