Babak pertama laga fase Grub B Indonesia melawan Myanmar tanpa gol

Elshinta.com - Babak pertama pertandingan fase Grup B antara Tim Nasional Indonesia dan Myanmar berlangsung sengit tanpa gol (0-0) di Stadion Thuwunna, Yangon, Myanmar. Dengan dukungan penuh dari suporter tuan rumah, kedua tim menunjukkan permainan atraktif sejak menit awal.

Sejak peluit awal dibunyikan, Timnas Indonesia langsung menekan dengan strategi high pressing saat kehilangan bola, menampilkan gaya khas di bawah arahan Shin Tae-yong.

Myanmar mencoba memanfaatkan serangan dari sayap kiri melalui Maung Maung Lwin. Upaya ini berlanjut dengan bola daerah yang dicocor oleh Nanda Kyaw, namun meskipun Cahya Supriadi sempat keluar dari posisinya, arah bola masih menyamping dari gawang Indonesia.

Timnas Indonesia terus berupaya membongkar pertahanan Myanmar, meski lini tengah tampak belum sepenuhnya padu. Dominasi penguasaan bola sebesar 70 persen menurut statistik tidak sepenuhnya bisa dioptimalkan oleh skuad Garuda. Sebaliknya, Myanmar mengandalkan serangan balik cepat yang beberapa kali merepotkan lini belakang Indonesia.

Dalam duel perebutan bola, Maung Maung Lwin melakukan pelanggaran keras yang membuatnya diganjar kartu kuning oleh wasit. Pelanggaran ini menjadi salah satu titik balik yang memberikan momentum bagi Indonesia untuk kembali menekan.

Peluang emas hadir dari sundulan Hokky Caraka yang berhasil ditangkap dengan baik oleh kiper Myanmar, Kyaw Zin Htet. Sementara itu, Myanmar juga mengancam lewat sepakan Thiha Zaw yang sukses ditepis Cahya Supriadi sebelum bola dibuang oleh bek Indonesia.

Myanmar mendapatkan peluang lainnya melalui sepak pojok langsung yang nyaris masuk ke gawang, tetapi kembali berhasil diamankan oleh Cahya Supriadi. Pada momen itu, Cahya bahkan harus menabrak tiang gawang demi menyelamatkan bola.

Aung Kaung Mann mencoba melepaskan tembakan keras, tetapi lagi-lagi Cahya Supriadi tampil gemilang dengan menangkap bola tersebut. Myanmar semakin percaya diri setelah mampu beberapa kali mencuri bola dari penguasaan pemain Indonesia.

Indonesia mencoba menciptakan peluang melalui tiga sepak pojok beruntun dan lemparan ke dalam, tetapi semua upaya tersebut belum mampu menembus gawang Myanmar. Tendangan bebas yang dilakukan Timnas Indonesia juga belum membuahkan hasil meski laga telah berjalan lebih dari 30 menit.

Wai Lin Aung menerima kartu kuning kedua untuk Myanmar setelah melakukan pelanggaran keras dengan mengangkat kaki terlalu tinggi hingga mengenai wajah Arkhan Kaka. Di sisi lain, asisten pelatih Timnas Indonesia, Shin Sang-gyu, juga diganjar kartu kuning karena protes keras kepada wasit.

Myanmar hampir mencetak gol melalui Zaw Win Thein, tetapi tendangannya hanya membentur mistar gawang Indonesia. Peluang lain datang dari Nanda Kyaw, namun tembakannya berhasil ditangkap dengan nyaman oleh Cahya Supriadi.

Memasuki tambahan waktu empat menit, Timnas Indonesia mendapat peluang emas melalui serangan balik cepat. Marselino Ferdinan, yang bermain untuk Oxford United, melepaskan tembakan dari luar kotak penalti. Sayangnya, bola masih melenceng dari sasaran.

Insiden sempat terjadi ketika Marselino Ferdinan dijatuhkan oleh pemain Myanmar. Bola yang ditendang oleh Hein Phyo Win mengenai kepala Marselino, yang memicu kartu kuning bagi Phyo Win. Situasi sempat memanas, tetapi tidak sampai terjadi keributan lebih lanjut.

Babak pertama berakhir dengan skor kacamata 0-0. Kedua tim menunjukkan determinasi tinggi, tetapi belum ada yang mampu memanfaatkan peluang secara efektif. Myanmar mengandalkan serangan balik, sementara Indonesia masih mencari cara untuk menembus rapatnya pertahanan lawan.

Skor sementara tetap 0-0, dan babak kedua akan menjadi penentu apakah Timnas Indonesia dapat membawa pulang kemenangan dari Yangon.