Top
Begin typing your search above and press return to search.

Kerap jadi lokasi banjir terparah, Lurah Bintara lakukan antisipasi ini

Kelurahan Bintara, Kota Bekasi, memiliki tiga titik rawan banjir yang perlu diantisipasi.

Redaksi |Sigit Kurniawan
Kerap jadi lokasi banjir terparah, Lurah Bintara lakukan antisipasi ini
X
Foto: Hamzah Aryanto / Radio Elshinta

Elshinta.com - Kelurahan Bintara, Kota Bekasi, memiliki tiga titik rawan banjir yang perlu diantisipasi.

Lurah Bintara, Achmad Supriyana, mengatakan, banjir di Kelurahan Bintara ada tiga titik terparah yaitu Pondok Cipta dan Duta Kranji.

"Kebetulan kita ada 3 RW, ada Pondok Cipta, ada Duta Kranji itu ada 2 RW, RW 10 dan RW 7. Titik-titik tersebut berada di kawasan dengan dataran rendah dan dekat Kali Cakung, sehingga rentan terhadap banjir kiriman," kata Achmad kepada Kontributor Elshinta, Hamzah Aryanto, Selasa (10/12).

Ia menjelaskan, Kelurahan Bintara telah melakukan berbagai upaya mitigasi banjir. "Kita ada perawatan kali untuk antisipasi di situ," ungkap Lurah.

Kerja sama dengan tim pematusan kecamatan, Dinas BMSDA, dan UPTD, serta pengurus RW dan RT, dilakukan untuk menormalisasi saluran air dan membersihkan sampah di Kali Cakung.

"Upaya ini difokuskan untuk meminimalisir debit air yang meluap ke pemukiman warga," ujarnya.

Menurutnya, pembuatan turap dan perbaikan tanggul juga dilakukan untuk menahan limpasan air dari Kali Cakung.

Sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat juga dilakukan melalui koordinasi dengan pengurus RW untuk melaksanakan kerja bakti massal membersihkan saluran air.

"Yang jelas kita sudah berkoordinasi dengan para pengurus RW agar menjaga dan melakukan kegiatan kerja bakti massal di wilayah masing-masing," ujarnya.

Kerja sama dengan UPTD LH juga dilakukan untuk mengangkat sampah dari Kali Cakung.

Meskipun upaya maksimal telah dilakukan, Lurah Supriyana mengakui adanya kendala pendangkalan di Kali Cakung, terutama di wilayah RW 7.

"Nah ini kita sudah usulkan ke Dinas Terkait dan BMSDA," jelasnya.

Beliau juga menjelaskan bahwa kedalaman Kali Cakung sekitar 1,5 meter, dan genangan air di pemukiman warga selama ini hanya berupa genangan biasa, bukan banjir besar.

Antisipasi untuk banjir besar yang diperkirakan terjadi lima tahun sekali terus dilakukan.

"Tapi kalau yang sekarang-sekarang ini yang selama lima tahun itu, antisipasi kita sudah maksimal dan itu tidak ada banjir yang memang signifikan ya, artinya yang memang mengkhawatirkan," tutupnya.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire