Kemdiktisaintek ungkap peran perguruan tinggi dalam mencegah korupsi
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Togar M. Simatupang menjelaskan peran kampus dalam pencegahan korupsi melalui Tri Darma Pendidikan Tinggi.

Elshinta.com - Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Togar M. Simatupang menjelaskan peran kampus dalam pencegahan korupsi melalui Tri Darma Pendidikan Tinggi.
Hal ini disampaikan Togar saat menjadi pembicara pada temu wicara "Antikorupsi “Strategi Pendidikan, Kebudayaan, dan Teknologi untuk Antikorupsi” yang diselenggarakan oleh Mabes Polri sebagai rangkaian peringatan Hari Antikorupsi Dunia (Hakordia) pada 9 Desember 2024.
"Kemdiktisaintek telah mendorong perguruan tinggi untuk memasukkan nilai-nilai antikorupsi dalam kurikulum pendidikan. Selain itu perguruan tinggi bekerja sama dengan Kepolisian, Kejaksaan, dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), untuk menyusun materi yang relevan terkait pencegahan dan pemberantasan korupsi," katanya melalui keterangan di Jakarta, Rabu.
Togar menyatakan upaya memperkuat nilai-nilai antikorupsi telah dilakukan perguruan tinggi melalui Tri Darma Pendidikan Tinggi baik melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Ia menyoroti bahwa penguatan nilai-nilai antikorupsi juga bisa dilakukan melalui kegiatan-kegiatan pengabdian kepada masyarakat, misalnya dengan bentuk sosialisasi, bimbingan teknis, dan simulasi yang dilakukan oleh sivitas akademika.
Selain itu penguatan antikorupsi juga dapat dilakukan melalui penelitian. Menurut Togar, penelitian untuk mendukung aktivitas antikorupsi masih perlu ditingkatkan, khususnya penelitian-penelitian lintas disiplin untuk pengembangan teknologi atau deteksi dini anti-kecurangan (antifraud).
"Kami mendorong penelitian lintas disiplin. Hal ini masih perlu ditingkatkan dengan memanfaatkan data-data yang tersedia sehingga dapat melihat pola-pola kecurangan, standar-standar internasional tentang antikorupsi, teknologi-teknologi deteksi dini anti-kecurangan serta pembuktian-pembuktian secara keilmuan (saintifik)," ujarnya.
Togar menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat good governance dan implementasi nilai antikorupsi di satuan kerja maupun perguruan tinggi.
Ia juga mendorong setiap perguruan tinggi maupun satuan kerja Kemdiktisaintek memperkuat tata kelola kelembagaan untuk mewujudkan birokrasi bersih melalui implementasi Zona Integritas dan Wilayah Bebas dari Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBK/WBBM).