TTS lahir 111 tahun silam, bantu cegah pikun
Tanggal 21 Desember, tepat seperti hari ini, tapi 111 tahun lalu pertama kalinya publik di dunia diperkenalkan sebuah permainan mengasah otak, yakni \\\"Word-Cross Puzzle\\\" atau Teka Teki Silang. TTS, sebutan lazim orang Indonesia, dibuat pertama kali oleh Arthur Wynne seorang jurnalis asal Inggris.
.jpeg)
Elshinta.com - Tanggal 21 Desember, tepat seperti hari ini, tapi 111 tahun lalu pertama kalinya publik di dunia diperkenalkan sebuah permainan mengasah otak, yakni "Word-Cross Puzzle" atau Teka Teki Silang. TTS, sebutan lazim orang Indonesia, dibuat pertama kali oleh Arthur Wynne seorang jurnalis asal Inggris.
Wynne menciptakan Word-Cross Puzzle pada tahun 1913 saat itu meletakkan permainan ini di halaman hiburan koran New York World. Tujuannya sebagai sarana mengisi waktu luang pembaca.
Word-Cross Puzzle merupakan cikal bakal dari teka-teki silang modern. Belakangan digunakan oleh dunia kesehatan untuk membantu lansia mencegah demensia atau pikun.
Bagaimana cara kerja teka teki silang menjaga fungsi ingatan seseorang, khususnya pada lanjut usia ?
Ahli saraf Indonesia Dr. dr Merdias Almatsier, Sp.S (K) menjelaskan, permainan teka teki silang adalah salah satu bentuk permainan yang melatih fungsi Kognitif.
"Intinya permainan asah otak teka teki silang ini dapat memprotek mental seseorang, dan mengolah informasi membantu ingatan, kosakata, yang masuk melalui panca indera kita" jelas ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia periode 1993-1996 tersebut kepada Radio Elshinta, Sabtu (21/12/2024).
Banyak sekali permainan yang dapat membantu menstimulus sel sel otak agar terus berpikir dan bekerja. Permainan memori, seperti mencocokkan kartu, bermain bridge, menyusun kata dalam bahasa inggris atau scrabble, membaca bahkan menulis dan belajar bahasa penting untuk membantu orang usia lanjut mempertahankan kemampuan otak agar tetap terlatih berpikir.
Kegiatan itu juga yang diterapkan dokter ahli saraf berusia 80 tahun ini, di perkumpulan 'Adiyuswa Senior Club' yang didirikannya. Perkumpulan ini beranggotakan senior citizen berusia antara 70 - 90 tahun.
Menurut Merdias, kegiatan-kegiatan seperti itu jangan dilupakan orang-orang usia lanjut, agar otak mereka mampu bertahan serta menghasilkan dan mengambil keputusan. "Jika dikerjakan secara rutin sejak muda. maka saat memasuki usia tua tidak ada istilah lagi getting old. Tetapi growing old,” jelasnya.
Selain melatih kerja sel-sel otak, pola hidup dan makan sehat sejak usia muda, juga merupakan hal yang sangat penting. Karena kematian sel sel otak, katanya sudah dimulai sejak usia 30-an atau sebelum 40 tahun. Bukan hanya olah raga tubuh, jantung atau pernafasan saja.
Bagi keluarga yang anggotanya memiliki orangtua yang berusia lanjut, penting memperhatikan kegiatan orangtuanya. Salah satunya adalah aktivitas berinteraksi dengan orang lain.
Interaksi sosial yang baik, bukan hanya di media sosial, dan menghabiskan waktu depan gadget. Tetapi interaksi sosial langsung, dalam sebuah perkumpulan, olahraga senam manula, bersepeda bersama dan sebagainya yang dapat membantu para lanjut usia untuk tetap berinteraksi dan terhindar dari gangguan Alzheimer atau penurunan daya ingat, tutup Merdias.
Penulis: Vivi Trisnavia/Ter