Top
Begin typing your search above and press return to search.

Anak Kepala BMKG Dwikorita Karnawati ingin pindah negara

Sebelum berdinas di Jakarta menjabat sebagai Kepala BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) Republik Indonesia, Dwikorita Karnawati aktif bekerja di Yogyakarta. Bu Rita tercatat sebagai salah satu rektor di Universitas Gadjah Mada, mengutip dari Badan Pengelola Informasi dan Dokumentasi BMKG

Anak Kepala BMKG Dwikorita Karnawati ingin pindah negara
X
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam Podcast Elshinta Women Value. Foto: Telni Rsumitantri

Elshinta.com - Sebelum berdinas di Jakarta menjabat sebagai Kepala BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) Republik Indonesia, Dwikorita Karnawati aktif bekerja di Yogyakarta. Bu Rita tercatat sebagai salah satu rektor di Universitas Gadjah Mada, mengutip dari Badan Pengelola Informasi dan Dokumentasi BMKG.

Masih dari sumber yang sama, dijelaskan perempuan kelahiran 6 Juni 1964 sempat aktif sebagai profesional dengan latar belakang akademik sebagai Profesor Geologi Lingkungan dan Mitigasi Bencana di UGM, di almamaternya.

“Waktu itu, di Yogya kan ada gempa, tahun 2006. Kami di UGM lakukan aktivitas penyelidikan, pemetaan dan lain. Keluarlah informasi tentang zona merah, kuning, hijau dan lainnya. Kalau kami keluarkan begini, peta harga tanah bisa berubah,” kenang Bu Rita dalam podcast Women Value di YouTube Elshinta.

Saat itu, peraih gelar Master of Engineering Geology dari Leeds University, Inggris mahfum, sebagai orang teknis butuh bergandengan tangan dengan professional di bidang sosial dalam mengeluarkan informasi karena aspek sosial dan psikologis masyarakat.

“Kami harus bekerja sama dengan ahli sosial. Waktu itu bareng profesor psikologi bagaimana mengemas informasi seperti ini agar diterima masyarakat seperti apa. Saat jadi Kepala BMKG pun saya belajar bagaimana menyampaikan hal-hal teknis dengan bahasa yang pas di mata masyarakat,” tambahnya.

Bu Rita paham lembaga yang dipimpinnya strategis dan bisa membantu keselamatan dan bahkan kesejahteraan rakyat.

Bicara soal aspek sosial, masyakarat Indonesia masih ada yang mengaitkan cuaca dengan pekerjaan pawang hujan. "Bu Rita percaya pawang hujan,” tanya DS Krisanti, host podcast Women Value, yang juga Wapemred Elshinta.

Secara diplomatis, perempuan ini menjawab bahwa siapapun bisa mengetahui cuaca asal intens membuka aplikasi BMKG. “Siapapun bisa tahu, seperti mau tahu jadwal arisan, jam berapa atau ada rapat. Hujan juga bisa diperkirakan,” katanya.

Soal pawang hujan yang sempat viral saat penyelenggaraaan Balap Motor di Mandalika, beberapa tahun lalu, Bu Rita menegaskan BMKG selalu dilibatkan dalam penyelenggaraan event nasional dan internasional.

“Setelah event Mandalika, kami sering dilibatkan (dimintai informasi). Event setelah itu seperti G20, BMKG lakukan. ASEAN Summit dan event internasional lainnya, di mana ada presiden hadir," tambahnya.

Terkait gempa dahsyat yang melanda kampung kalangannya, 19 tahun silam, Bu Rita ingat salah seorang anaknya sampai minta pindah tinggal di luar negeri saja. “Anak saya sempat ngomong, yuks kita pindah aja. Di sini nggak aman. Tinggal di luar negeri aja,” kata Bu Rita menirukan ucapan buah hatinya.

“Saya bilang di Jepang kek, di Australia kek ya ada aja bencana gempa,” kata Bu Rita sambil terkekeh.

Penulis: Telni Rusmitantri

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire