PM Jepang sampaikan peringatan 20 tahun tsunami pada Presiden Prabowo
Perdana Menteri (PM) Jepang Shigeru Ishiba menyampaikan peringatan 20 tahun terjadinya gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia yang terjadi pada Desember 2004 di wilayah Sumatera kepada Presiden RI Prabowo Subianto.

Elshinta.com - Perdana Menteri (PM) Jepang Shigeru Ishiba menyampaikan peringatan 20 tahun terjadinya gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia yang terjadi pada Desember 2004 di wilayah Sumatera kepada Presiden RI Prabowo Subianto.
"Kini sudah 20 tahun berlalu sejak terjadinya gempa bumi besar dan tsunami di pesisir Sumatera bagian utara yang mengakibatkan banyak korban jiwa dan dampak yang amat besar," kata PM Jepang Shigeru Ishiba dalam pernyataan pers bersama di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu.
PM Shigeru Ishiba yang berdiri berdampingan Presiden Prabowo, mengatakan dirinya ingin menggunakan kesempatan kunjungan kenegaraannya ke Indonesia ini untuk mengucapkan bela sungkawa kepada seluruh korban terdampak akibat bencana tsunami itu.
Sebagai negara yang juga kerap kali menghadapi bencana alam, PM Ishiba menilai penanggulangan bencana yang dilaksanakan oleh Jepang merupakan bagian dari kehidupan kerjanya.
Oleh karena itu, Jepang dan Indonesia pun telah mencapai kerja sama dalam penanggulangan bencana gunung berapi.
Selain itu, Pemerintah Jepang juga berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama pertukaran sumber daya manusia (SDM) dengan Indonesia.
"Hubungan antara kedua negara yaitu Indonesia dan Jepang didasari oleh hubungan antara manusia dan manusia. Oleh karena itu kami sudah sepakat dan kami ingin sekali untuk ke depannya meningkatkan pertukaran SDM untuk ke depannya," kata PM Ishiba.
Adapun gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia yang terjadi pada Desember 2004 dirasakan dan menimbulkan kerusakan yang besar di 14 negara, termasuk di Indonesia, Thailand, Malaysia, Myanmar hingga negara di Asia Selatan dan Afrika Timur.
Sejarah mencatat peristiwa itu mengakibatkan lebih dari 227 ribu orang meninggal, lebih dari 45 ribu orang dinyatakan hilang, dan puluhan ribu orang lainnya luka-luka.