Dinas peringatkan pemilik ternak ekstra waspada karena penularan PMK cepat
Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah memperingatkan petani pemilik ternak atau peternakan ekstra waspada menghadapi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Elshinta.com - Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah memperingatkan petani pemilik ternak atau peternakan ekstra waspada menghadapi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Sebab, penyakit yang bersumber dari virus tersebut sangat mudah menular dari tempat dan obyek terinfeksi pada hewan lain.
Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Arif Rahmanto mengatakan, sebaran PMK di Sukoharjo hampir terjadi diseluruh kecamatan. Penularannya juga relatif cepat dengan rata-rata penambahan kasus sembilan ekor per hari, terhitung sejak laporan kasus diterima oleh petugas kesehatan hewan pada Tahun 2024 lalu.
Vektor atau media penularan selain kontak langsung dengan hewan sakit PMK, bisa melalui bekas makan dan minum, percikan air, pakaian pemilik yang terpercik liur atau bekas pengangkut hewan sakit.
"Penularan PMK memang cepat, bahkan bisa melalui udara," kata dia.
Arif menyampaikan, petugas kesehatan hewan telah melakukan sosialisasi secara masif pada para petani, peternak dan pedagang hewan utamanya sapi terkait penanganan dan kewaspadaan PMK. Langkah antisipasi paling sederhana adalah menjaga kebersihan kandang serta menyiapkan lokasi karantina pada hewan yang teridentifikasi gejalan PMK.
Pemilik ternak juga diminta tanggap dan cepat melaporkan pada tim kesehatan hewan apabila mendapati hewan miliknya sakit. Hewan sakit yang masih memungkinkan ditangani akan diobati, pada gejala tertentu direkomendasikan potong paksa.
"Tim kesehatan hewan baru menerima laporan wabah PMK di Sukoharjo menyerang sapi, belum ditemukan pada kambing atau hewan lain," jelasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Deni Suryanti, Senin (13/1).
Arif menambahkan, dinas sudah meminta kiriman vaksin PMK pada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Sebanyak 250 dosis telah dikirimkan ke daerah untuk melanjutkan program vaksinasi PMK di sejumlah wilayah yang belum terjangkau vaksin pada periode sebelumnya. Dinas juga telah mendata petani dan pemilik ternak yang mengajukan permintaan vaksin untuk hewan peliharaannya.