Top
Begin typing your search above and press return to search.

Program MBG, Kepala Bappenas dan BGN cek SPPG Ngemplak Lanud Adi Soemarmo

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rachmat Pambudy dan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengunjungi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (15/1).

Program MBG, Kepala Bappenas dan BGN cek SPPG Ngemplak Lanud Adi Soemarmo
X
Sumber foto: Sarwoto/elshinta.com.

Elshinta.com - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rachmat Pambudy dan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengunjungi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gagaksipat, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (15/1).

Selain melihat langsung proses produksi Makan Bergizi Gratis (MBG), Kepala Bappenas dan Badan Gizi Nasional juga memantau langsung siswa yang menerima manfaat di SDN 1 Gagaksipat.

Rahmad Pambudy mengaku puas dengan SPPG Gagaksipat ini. Pasalnya dapur di SPPG Gagaksipat ini sudah memenuhi syarat dan higienis.Termasuk lantai dapur juga tak menggunakan pasangan keramik yang menimbulkan nat atau garis antar blok keramik.

"Karena nat (keramik) itu nanti menjadi sumber mikroba. Selain itu, siapapun yang masuk ke dapur harus sesuai SOP seperti mengenakan masker, penutup kepala dan sepatu agar semuanya higienis," kata Pambudy seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sarwoto.

Selain itu Kepala Bappenas Rahmad Pambudy mengatakan, komposisi makanan secara kasat mata sudah memenuhi kecukupan gizi. Dan bahan baku yang digunakan di dapur ini juga bahan baku lokal.

"Karena ini yang diharapkan Bapak Presiden, bahwa makan bergizi itu memenuhi kebutuhan semua pihak. Mulai dari siswanya, pemasoknya, ibu-ibu yang memasaknya, mendistribusikan dan semua pihak nanti akan terlibat. Ini akan menimbulkan potensi yang luar biasa," tambahnya.

Sementara itu Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana mengatakan, pihaknya saat ini sedang berusaha dana APBN bisa masuk lebih awal. Ke depan tak ada lagi ada pihak yang harus menangani dulu program ini dari awal. Sehingga UMKM, pengusaha kantin, catering dan warung Tegal bisa terlibat program makan bergizi," ujarnya.

Yang penting, lanjut Dadan, pemanfaatan pendayagunaan potensi lokal, Ini yang diharapkan Bapak Presiden, di mana makan bergizi memenuhi kebutuhan semua pihak. "Ini akan menimbulkan potensi luar biasa. Maka dari itu Bappenas juga terlibat sejak awal. Kami diwajibkan oleh Bapak Presiden agar selalu memantau," ujar Dadan Hindayana.

Sementara itu, Puspo Wardoyo, owner Wong Solo Grup yang menjadi mitra BGN menambahkan ingin memberikan contoh kepada masyarakat utamanya pengusaha catering dalam menjadi mitra BGN.

"Karena kami ini betul-betul tidak sembarangan. Program MBG dari SPPG Gagaksipat ini sudah berjalan sejak tanggal 6 lalu. Efek dari program ini bagus untuk menggerakkan ekonomi masyarakat. Ini dari masyarakat ke masyarakat. Tenaga kerja dari masyarakat, supplier juga dari masyarakat," ungkap Puspo Wardoyo.

Dalam melayani 12 ribu siswa di 10 desa di Kecamatan Ngemplak, pihaknya mengoperasikan 4 unit kendaraan untuk mendistribusikan makanan dari dapur ke sekolah-sekolah.

"Lokasi sekolah yang tak terpaut jauh membuat distributusi makanan tak ada kendala," pungkas Puspo.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire