Menuju perhelatan Sarasehan dan Elshinta Award 2025
Perhelatan Sarasehan dan Elshinta Award 2025 tinggal menghitung hari. Kedua acara tersebut akan digelar di Gedung bersejarah Antara Heritage Centre tanggal 5 Februari 2025 dan disiarkan langsung di Radio Elshinta dan platform media sosial Elshinta. Sejumlah pembicara dari kalangan praktisi, akademisi dan pengambil kebijakan akan hadir. Mereka adalah Menteri BUMN yang juga Ketua Umum PSSI Bapak Erick Thohir, pakar ekonomi dan bisnis Universitas Indonesia Prof Dr Rhenald Kasali, Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi Prof Bambang Brodjonegoro, Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Prof Asrorun Niam Soleh.
Elshinta.com - Perhelatan Sarasehan dan Elshinta Award 2025 tinggal menghitung hari. Kedua acara tersebut akan digelar di Gedung bersejarah Antara Heritage Centre tanggal 5 Februari 2025 dan disiarkan langsung di Radio Elshinta dan platform media sosial Elshinta. Sejumlah pembicara dari kalangan praktisi, akademisi dan pengambil kebijakan akan hadir. Mereka adalah Menteri BUMN yang juga Ketua Umum PSSI Bapak Erick Thohir, pakar ekonomi dan bisnis Universitas Indonesia Prof Dr Rhenald Kasali, Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi Prof Bambang Brodjonegoro, Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Prof Asrorun Niam Soleh.
Pemimpin Redaksi Radio Elshinta Haryo Ristamaji menjelaskan Sarasehan Radio Elshinta mengangkat tema Mengonsolidasi Kekuatan untuk Mengatasi Hambatan dan Tantangan dalam 20 tahun Menuju Indonesia Emas 2045. Diskusi dalam sarasehan melibatkan tokoh profesional dan juga dari kalangan generasi muda dan milenial.
"Diskusi tersebut nanti akan ditutup dengan komunike bersama, kesepakatan yang dimulai untuk bisa menggapai Indonesia Emas 2045 dengan optimal dan maksimal. Komunike tersebut ditandatangi oleh seluruh pembicara sekaligus menandakan dimulainya hitung mundur 20 tahun Indonesia Emas 2045," papar Haryo dalam perbincangan Talk Hightlight Senin 3/1/2025.
Dalam perhelatan tersebut juga digelar pemberian anugerah Elshinta Award 2025 sebagai bentuk apresiasi Elshinta Media Grup kepada sejumlah tokoh nasional, lokal hingga masyarakat awam dan audiens serta netizen atas kiprahnya dalam pembangunan dan kemajuan Indonesia.
Salah satu anggota juri Elshinta Award 2025, Guru Besar Komunikasi Politik LSPR, Prof. Lely Arrianie, menjelaskan proses penjurian juga mempertimbangkan dinamika yang terjadi di masyarakat. Menurut Prof. Lely salah satu kriteria penerima award, adalah mereka bagian dalam komunikasi publik yang bisa diterima masyarakat dengan baik baik narasi dan pesan politik, memiliki kinerja baik dan harus tidak ada cacat publik atau cacat politik. Prof. Lely berharap tokoh-tokoh penerima Elshinta Award 2025 tidak memiliki cacat politik, cacat publik atau kontroversi karena tersaring dalam penjurian berjenjang.
"Lewat kerja keras semua tim Elshinta dan kita ( juri ), cukup memeras keringat dan pikiran, kemudian kita bisa menghasilkan nama-nama yang saya kira bisa diterima publik. Karena selain dikenal masyarakat, mereka juga punya kemampuan berkomunikasi yang baik kepada masyarakat," jelas Prof. Lely Arriane.
Elshinta Media Grup memilih perhelatan tahun ini digelar di gedung bersejarah sekaligus ikonik Antara Heritage Center yang diharapkan bisa menstimulasi dan mengakselerasi partisipasi aktif berbagai kalangan agar Indonesia Emas 2045 bisa terwujud.
"Kita membuat format acara ini lebih intim, tidak seperti red carpet. Kita ingin membuat, acara tersebut lebih dekat antara nara sumber, pengambil kebijakan, tamu undangan dan mahasiswa yang nanti kita berikan ruang untuk berinteraksi dengan nara sumber," papar Haryo
Seperti diketahui, Antara Heritage Center merupakan bangunan cagar budaya kelas A dan usianya telah mencapai 107 tahun. Gedung ini merupakan saksi sejarah karena termasuk tempat pertama kali proklamasi kemerdekaan digaungkan ke seluruh penjuru dunia.
Penulis : Ahmad Setyawan / Nandang Karyadi
