Top
Begin typing your search above and press return to search.

Rawan hadapi kasus gagal napas di lapangan, jurnalis Kudus dilatih PPGD

Memperingati Hari Pers Nasional, Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus Jawa Tengah mengajak para jurnalis yang biasa meliput diwilayah Kabupaten Kudus untuk belajar mengenai Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD).

Rawan hadapi kasus gagal napas di lapangan, jurnalis Kudus dilatih PPGD
X
Sumber foto: Sutini/elshinta.com.

Elshinta.com - Memperingati Hari Pers Nasional, Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus Jawa Tengah mengajak para jurnalis yang biasa meliput diwilayah Kabupaten Kudus untuk belajar mengenai Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD). Hal ini dikarenakan para jurnalis yang sering dilapangan sering menemui berbagai kasus seperti orang yang tiba-tiba pingsan atau gagal nafas.

dr. Sophie selaku Kepala Satuan Pengembangan Usaha RS Mardi Rahayu Kudus menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan ilmu pengetahuan kepada para jurnalis mengenai pentingnya pertolongan pertama dalam situasi darurat yang mungkin mereka temui saat meliput berita.

"Sebagai jurnalis, teman-teman sering berada di lokasi kejadian dan menemukan berbagai peristiwa, termasuk kecelakaan maupun orang yang pingsan" kata dr. Sophie seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Kamis (6/2).

Lebih lanjut, dr. Sophie menyatakan melihat pentingnya ilmu pengetahuan tersebut bagi para jurnalis maka pihak RS Mardi Rahayu selaku mitra para jurnalis mengadakan kegiatan ini. Agar para jurnalis memiliki pemahaman dasar tentang pertolongan pertama, seperti bantuan hidup dasar, pijat jantung, pemberian napas, serta penggunaan AED atau alat kejut jantung otomatis.

"Kami ajak praktik cara penanganan saat ada kasus", imbuhnya.

Disinggung mengenai penyakit tertinggi di Indonesia yang menyebabkan kematian, dr Shopie menyatakan urutan tertinggi adalah penyakit jantung. Dengan adanya pelatihan ini setidaknya para jurnalis mengetahui jika menemukan kasus. Sebab, selama ini banyak orang yang masih ragu atau takut untuk memberikan pertolongan pertama karena kurangnya pengetahuan dan kekhawatiran melakukan tindakan yang salah.

"Saat ada kasus henti nafas atau henti jantung banyak orang khawatir untuk membantu padahal pertolongan pertama yang tepat bisa menyelamatkan nyawa. Oleh sebab itu, kami ingin membekali para jurnalis dengan keterampilan dasar ini," imbuhnya.

Pihak RS Mardi Rahayu yang sedang merayakan hari ulang tahun ke-56 berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pertolongan pertama dan memberikan manfaat bagi para jurnalis serta masyarakat luas. Selain para jurnalis, pihaknya juga telah memberikan edukasi kepada sejumlah pihak seperti, tim Damkar PT Djarum dan relawan BPBD Kabupaten Kudus.

Sumber : Radio Elshinta

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire