Sosialisasikan PMB, UIN Sunan Kalijaga bocorkan rencana buka fakultas kedokteran
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, sebagai salah satu kampus tertua dan merupakan perguruan tinggi agama Islam tertua di Indonesia memiliki segudang prestasi yang patut diacungi jempol. Seiring dengan transformasi dari Institut Agama Islam Negeri menjadi Universitas Islam Negeri, kampus ini terus berkembang bersaing dengan kampus-kampus lain

Elshinta.com - Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, sebagai salah satu kampus tertua dan merupakan perguruan tinggi agama Islam tertua di Indonesia memiliki segudang prestasi yang patut diacungi jempol. Seiring dengan transformasi dari Institut Agama Islam Negeri menjadi Universitas Islam Negeri, kampus ini terus berkembang bersaing dengan kampus-kampus lain.
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta bahkan akan membuka fakultas kedokteran dalam waktu dekat ini. Rencana tersebut telah digarap dengan serius dengan menggandeng fakultas kedokteran Universitas Diponegoro. Prodi Sains Biomedis yang saat ini ada di fakultas Sains dan Teknologi menjadi embrio untuk mendirikan fakultas kedokteran UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
"Pendirian fakultas kedokteran ini prosesnya sudah kenceng, pertemuan-pertemuan sudah aktif. Memang belum tahun ini, tapi Insyaalloh tahun 2026 sudah beroperasi kalau segala sesuatunya lancar,"ujar Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof Dr Noorhaidi Hasan pada Sosialisasi PMB UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2025 di Gedung Prof. RHA. Soenarjo, kampus setempat, Kamis (13/02), seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo.
Selain membuka fakultas kedokteran, UIN Sunan Kalijaga juga akan mendirikan fakultas vokasi. Pendirian fakultas vokasi ini juga sudah memiliki embrio yaitu fakultas sains dan teknologi.
Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof Dr Noorhaidi Hasan mengatakan bahwa sejak bertranformasi menjadi Universitas, UIN tidak hanya mengelola bidang ilmu Agama saja, tetapi juga hampir semua bidang keilmuan. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta saat ini telah memiliki 44 prodi S1 serta prodi S2 dan S3 yang seluruhnya ada 72 prodi yang dikelola. Dari 72 prodi tersebut 72,2 % terakreditasi unggul dan 40 persen diantaranya terakreditasi internasional.
"Dari 44 prodi S1 ada 29 prodi yang masuk kategori prodi umum yang berinduk pada kementerian pendidikan tinggi. Sisanya prodi-prodi keagaman yang berinduk pada kementerian agama. Walaupun begitu, sebenarnya batas antara prodi umum dan prodi agama itu sudah sangat tipis. Misal di fakultas syariah dan hukum itu ada yang masuk rumpun keagaman disamping itu ada yang mneginduk ke Dikti, namun secara keilmuan hampir sama,"imbuhnya.
Dalam Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2025 yang diikuti kepala dan pamong guru sekolah SMA sederajat di Yogyakarta tersebut, Rektor mengungkapkan bahwa pada penerimaan mahasiswa baru tahun ini, UIN Sunan Kalijaga menyediakan 5.555 bangku kuliah bagi calon mahasiswa baru yang tersedia di 8 Fakultas. Yaitu Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Kemudian di Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Fakultas Sain dan Teknologi, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, dan Fakultas Syariah dan Hukum.
PMB UIN Sunan Kalijaga sudah mulai dibuka untuk siswa MA/MAK/SMA/SMK/Pendidikan Diniyah Formal/Pendidikan Kesetaraan Pondok Pesantren Salafiyah/Mu'adalah Muallimin/Mua'dalah Salafiyah yang duduk di kelas terakhir tahun 2025.
Seleksi PMB UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, terdiri dari beberapa jalur seleksi masuk, mulai dari jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT), Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN-PTKIN), Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) dan Jalur Mandiri UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang terdiri dari jalur Computer Based Test (CBT), Portofolio dan Prestasi.
Untuk jalur SNBP dan SPAN-PTKIN berdasarkan prestasi akademik dengan menggunakan nilai rapor dan prestasi lain berupa portofolio, tanpa ujian tertulis. Biaya pelaksanaan SNBP & SPAN-PTKIN ditanggung oleh pemerintah, sehingga siswa tidak dipungut biaya pendaftaran sementara untuk jalur UTBK-SNBT & UM-PTKIN terdapat biaya pendaftaran.